Krisis Listrik: PLN Riau Cari Tambahan Pasok Dari Swasta

Bisnis.com,02 Mei 2014, 10:05 WIB
Penulis: Puput Jumantirawan

Bisnis.com, PEKANBARU — PLN Wilayah Riau dan Kepri gencar mencari tambahan pasokan listrik dari swasta yang mempunyai pembangkit sendiri untuk mengatasi defisit yang kerap terjadi di provinsi ini.

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Doddy B. Pangaribuan mengatakan saat ini pasokan dari pihak swasta yang sudah didapat berasal dari PT RAPP sebanyak 5 MW, PT Indah Kiat sebesar 2 MW dan PT Sari Mas sebesar 1,2 MW.

“Kami sangat terbuka membeli listrik dari manapun. Pembelian itu secara kerja sama bisnis. Akhir tahun ini akan membeli lagi dari PT Sari Mas sebesar 2 MW dari pembangkit barunya di Tembilahan,” kata Doddy kepada Bisnis, Jumat (2/5/2014).

Doddy mengatakan ke depan ada banyak rencana pembelian yang akan dilakukan PLN kepada swasta. Pembelian dari Septa Group tinggal menunggu realisasinya saja. Ada juga rencana pembelian di Tanjung Batu Kepri dengan perusahaan swasta sebesar 3 MW.

Selain itu di Bagan Siapi-Api 2x1,5 MW sedang negosiasi ulang. Seluruhnya ada sekitar 7 perusahaan sawit yang siap menjual kelebihan daya ke PLN.

Dia menjelaskan ada dua skema bisnis yang dapat ditempuh pembangkit listrik non-PLN, pertama Independen Power Producer (IPP) menjual KWH berdasar bisnis to bisnis kontrak minimal 15 tahun. Kedua, skema axcess power.

Menurutnya skema IPP lebih rumit karena harus menentukan harga sedangkan axcess power harganya sudah diatur dengan kontrak setahun sekali dan bisa diperbaharui.

Harga dengan skema axcess power di wilayah Sumatera jika berasal dari energi nonterbarukan, PLN membelinya Rp787 per KWH. Sedangkan untuk energi terbarukan Rp975 per KWH. Harga tersebut sedang direvisi agar lebih kompetitif.

Salah satu pembelian yang menggunakan skema tersebut di Riau dengan PLTG Langgam berkapasitas 15 MW milik Kabupaten Pelalawan.

Pembelian sudah berjalan sejak Agustus tahun lalu. Daya listrik dari pembangkit itu ada yang diover ke Pekanbaru dan Siak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini