FESTIVAL JAJANAN BANGO 2014: Stan Tengkleng Klewer Solo Diserbu Pengunjung

Bisnis.com,03 Mei 2014, 17:16 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Festival Bango/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Stan Tengkleng Klewer Ibu Edi Solo menjadi paling ramai di Festival Jajanan Bango 2014 yang digelar di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Sabtu (3/5/2014).

Sejak festival itu dibuka pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.30, antrean masih saja mengular. Saat satu pengunjung keluar antrean karena sudah mendapatkan seporsi tengkleng, pengunjung yang lain gantian mengisi di barisan belakang. Begitu seterusnya meskipun udara di Area Tengah Kuliner Nusantara, tempat tengkleng klewer dijajakan, membuat gerah.

Saking ramainya antrean, panitia sampai menempatkan satu petugas keamanan khusus di stan itu untuk mengatur barisan orang-orang yang 'kangen' atau pun penasaran dengan tengkleng klewer karena saking tersohornya.

"Saya pernah mencicip tengkleng klewer di Festival Bango sebelumnya. Sekarang pengin balik lagi," kata Esa, salah satu pengunjung.

Anda yang bermukim di Solo mungkin tidak akan sulit mendapatkan tengkleng klewer yang lokasi jualannya hanya di bawah gapura pasar Klewer, Solo. Namun, untuk mereka yang tinggal jauh dari Surakarta, mencecap kembali kuah panas nan pedas tengkleng klewer di Festival Jajanan Bango agaknya adalah kesempatan yang sayang untuk dilepas.

Tidak terlalu istimewa, tengkleng sesungguhnya hanyalah olahan tulang-belulang kambing dengan sisa daging yang masih menempel. Bumbunya mirip gulai yang a.l. menggunakan kunyit, jahe, bawang merah, kemiri, lada dan kayu manis, tetapi tanpa santan.

Namun entah mengapa, di tangan Bu Edi, tengkleng menjadi istimewa dan legendaris. Sayangnya di FJB 2014, tengkleng klewer tak disajikan seperti di lokasi aslinya yang menggunakan pincuk atau wadah yang terbuat dari daun pisang. Di festival ini, tengkleng disajikan dalam mangkuk berbahan melamin.

Chatin, petugas masak di stan Tengkleng Klewer Ibu Edi Solo, mengatakan sudah sekitar 1.500 porsi terjual hingga pukul 15.30.

"Biasanya memang sampai 4.000 porsi terjual sampai festival ditutup malam hari," katanya.

Sebagai perbandingan, stan Tahu Campur Cak Kahar Surabaya baru berhasil menjual sekitar 300 porsi hingga lewat pukul 15.00. Demikian pula dengan stan Nasi Minyak Khas Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini