Masyarakat Riau Tahan Pembelian Rumah

Bisnis.com,04 Mei 2014, 15:21 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, PEKANBARU - Penaikan harga rumah bersubsidi program penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan membuat masyarakat menahan pembelian.

Sekjen DPD Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Riau Delisis Haryanto  memprediksi masyarakat akan wait and see untuk melihat kualitas rumah dalam beberapa bulan ini.

"Masyarakat tentu menginginkan kualitas rumah yang lebih baik pada harga harga yang baru ini. Jika tidak jauh berbeda, mereka akan menahan pembelian," kata Delisis kepada Bisnis, Minggu (4/5/2014).

Saat ini harga rumah bersubsidi dibandingkan dengan komersial tidak jauh berbeda. Menurutnya, jika ada perubahan bukan tidak mungkin penjualan akan meningkat, kalau tidak pertumbuhan akan melambat.

Pihaknya menjelaskan harga rumah komersial berkisar antara Rp150 juta-200 juta per unit, sedangkan harga rumah bersubsidi belum termasuk pajak sebesar 10%. Terlebih, rumah bersubsidi memberikan keringanan kepada masyarakat dalam bentuk KPR.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk teliti dalam membeli rumah pada masa transisi ini. Penyesuaian harga yang dilakukan oleh pengembang harus diikuti dengan kelebihan spesifikasi rumah.

Harga rumah di Riau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dinaikkan dari Rp88 juta menjadi Rp116 juta per unit. Keputusan tersebut berdasarkan Permenpera No. 3/2014 tentang FLPP dalam rangka pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini