Mitra Investindo Resmi Reverse Stock

Bisnis.com,05 Mei 2014, 00:11 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP

Bisnis.com, JAKARTA--Setelah sempat tertunda beberapa kali akibat rapat yang tak memenuhi syarat kuorum, akhirnya pemegang saham PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) menyetujui aksi reverse stock yang dilakukan perseroan.

Notaris yang ditunjuk MITI, Himawan Sutanto, dalam keterbukaan informasi yang dirilis manajemen perseroan ke otoritas bursa pada akhir pekan lalu, menyatakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar perseroan pada Rabu (30/4) telah menyetujui agenda rapat.
 
"Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan menyetujui penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split)," tulis Himawan dalam keterbukaan tersebut.
 
Lebih lanjut dia mengungkapkan pada RUPSLB itu hadir para pemegang saham yang presentase kepemilikan sahamnya sebesar 55,60% dari total jumlah saham yang telah dikeluarkan perseroan.
 
Dengan demikian hal itu telah memenuhi syarat kuorum kehadiran yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 
Dalam rapat tersebut terdapat dua agenda yang memerlukan persetujuan pemegang saham.
 
Selain persetujuan atas aksi reverse stock, perseroan juga meminta restu pada para pemegang saham untuk mengubah anggaran dasar sehubungan dengan penggabungan nilai nominal saham.
 
Adapun rincian pelaksanaan reverse stock adalah setiap 4 saham yang terdiri atas saham kelas A dengan nilai R50 per saham dan saham kelas B dengan nilai Rp5 per saham akan menjadi 1 saham.
 
Nilai saham hasil reverse stock itu akan berubah menjadi Rp200 per lembar untuk saham kelas A dan Rp20 untuk saham kelas B.
 
Jumlah saham kelas A mencapai 1,2 miliar lembar saham atau sekitar 4,35% dari total saham. Setelah reverse stock, jumlah itu akan menyusut menjadi 300 juta saham.
 
Sementara itu jumlah saham kelas B yang mencapai 95,65% akan berkurang dari 26,4 miliar saham menjadi 6,6 miliar saham.
 
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis manajemen perseroan sebelumnya manajemen MITI mengatakan hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa saham perseroan.
 
"Mengembalikan harga secara teoritis, mengembalikan jumlah saham yang beredar dalam jumlah yang realistis dengan nilai perseroan dan mengantisipasi tindakan aksi korporasi perseroan selanjutnya," ungkap manajemen.
 
Pasca-reverse stock, modal dasar perseroan juga ikut berubah. Modal dasar perseroan sebesar Rp192 miliar terdiri atas saham kelas A dengan nilai nominal Rp200 per saham seluruhnya bernilai Rp60 miliar.
 
Adapun saham kelas B yang tiap saham bernilai Rp20 mempunyai nilai keseluruhan sebesar Rp132 miliar.
 
Dari modal tersebut telah ditempatkan oleh pemegang saham MITI sebesar 300 juta saham kelas A dan sekitar 341,61 juta saham kelas B. Total nilainya adalah Rp66,83 miliar.
 
Sementara itu bagi pemegang saham yang memiliki kurang dari 1 lot setelah reverse stock, PT Indo Premier Securities, yang ditunjuk perseroan sebagai pembeli siaga, akan membeli saham tersebut pada rentang waktu 5 Mei-9 Mei 2014.
 
Adapun harga pembeliannya adalah Rp76 per saham. Pecahan saham itu nantinya akan dibulatkan ke atas sehingga tak ada saham pecahan lagi pasca-reverse stock.
 
Sebelumnya perseroan telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menyetujui aksi reverse stock ini.
 
Namun dalam 2 RUPSLB sebelumnya, yaitu tanggal 24 Maret dan 7 April rapat tak terlaksana karena tidak kuorum.
 
Sementara itu pada penutupan transaksi di bursa Rabu saham MITI terpantau menurun dan akhirnya ditutup menguat 1,92% menjadi Rp52 per lembar. Nilai tersebut termasuk dalam level terburuk dalam setahun terakhir.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini