KRISIS UKRAINA: Rusia Desak Penundaan Pemilu Presiden

Bisnis.com,07 Mei 2014, 07:04 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Demo warga Krimea/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mendesak Ukraina untuk menunda pemilihan presiden pada 25 Mei mendatang dan meminta negara itu menyusun konstitusi baru di tengah serangan bersenjata oleh pasukan pemerintah terhadap kelompok separatis di wilayah timur dan selatan negara itu yang terus berlangsung.

Akan lebih adil dan logis untuk menyelesaikan konstitusi terlebih dahulu sebelum menggelar pemilihan presiden pada akhir tahun, ujar Menlu Rusia Sergei Lavrov sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (7/54/2014).

Menurutnya, melaksanakan pemilu ketika pasukan bersenjata digunakan untuk melawan sebagain rakyat adalah sangat tidak logis.

Pemerintah Ukraina dan sekutunya di AS dan Eropa menuding Rusia telah memicu kerusuhan di wilayah timur Ukraina.

Mereka menetapkan sanksi pada orang dan perusahaan yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta mengancam memperketat  sanksi tersebut jika Rusia tidak berhenti mendukung kelompok separatis sebelum pemilihan presiden dilaksanakan.  

Mitra Lavrov, Menlu AS John Kerry mengabaikan rencana kelompok pro Rusia untuk mengadakan referendum di kawasan Donetsk.

“Kami menolak keras upaya ilegal ini untuk memecah Ukraina,” ujar Kerry pada konferensi pers bersama para Menlu Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini