TIMNAS U-19 VS MYANMAR U-19 JILID II: Ini Strategi Indra Sjafri, Daya Gedor Lini Tengah Diperkuat

Bisnis.com,07 Mei 2014, 11:41 WIB
Penulis: Sepudin Zuhri
Timnas U-19 vs Myanmar U-19/ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Timnas U-19 bakal menghadapi pertandingan kedua melawan Timnas Myanmar U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (7/5/2014), pukul 19.00 WIB disiarkan langsung oleh SCTV.

Pada pertandingan pertama, Senin (5/5/2014), Evan Dimas dkk. ditahan imbang oleh Myanmar U-19 dengan skor 1-1.

Dalam pertandingan malam hari nanti, Timnas tanpa diperkuat oleh Hansamu Yama akibat diganjar kartu merah kemarin.

Melakoni duel jilid kedua melawan Timnas Myanmar U-19, pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri kembali memberikan porsi latihan kepada skuat Garuda Jaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/5) malam.

Hasil imbang 1-1 pada pertemuan pertama menjadi pelajaran tersendiri bagi pelatih Indra Sjafri dan para pemain Timnas U-19.

Di antaranya, evaluasi sisi emosional pemain dan pengembangan serangan saat para gelandang Timnas U-19 mendapat tekanan dari lawan. Kurangnya daya gedor Evan Dimas dkk. juga menjadi bagian evaluasi Indra Sjafri.

Seperti dilansir di ligaindonesia.co.id, Rabu (7/5/2014), untuk memaksimal serangan lewat formasi 4-3-3, Indra menginstruksikan dua gelandang yang sejajar dengan Evan Dimas, Muhammad Hargianto dan Zulfiandi, agar melakukan improvisasi gerakan saat sang kapten mendapat pengawalan ketat dari dua pemain lawan.

Menurut Indra, saat Evan Dimas dikawal oleh dua pemain lawan, saat itulah terbuka ruang bagi dua gelandang lain untuk berkreatif dengan masuk lebih dalam. Selain kepada dua gelandang tersebut, Indra sendiri telah memberi masukan kepada Evan Dimas agar lebih meningkatkan aksi pergerakannya sehingga bisa lepas dari kawalan pemain lawan.

"Kita lihat saja bagaimana Evan Dimas nanti malam," ujarnya.

Indra juga mengakui lini belakang dan depan Timnas Indonesia U-19 juga belum maksimal. Ia berharap para pemain lini belakang dan depan bisa lebih cermat saat bergerak.

"Hampir semua lini (perlu diperbaiki-red), organisasi pertahanan juga harus lebih cermat. Mereka harus bisa memilah kapan dia harus naik, kapan dia harus stay (berjaga) di posisinya," katanya.

Bagi Indra, dari pengamatannya menyaksikan rekaman pertandingan kemarin, pemain Timnas Indonesia U-19 lebih menguasasi permainan dengan 70 persen. Namun, justru permainan kubu Myanmar yang lebih cantik memainkan emosi para pemain Timnas Indonesia U-19.

"Inilah yang harus kami tata," tambah Indra.

Diketahui, pada laga pertama melawan Myanmar, beberapa pemain Timnas Indonesia tak bisa mengontrol emosi. Penyebabnya, mulai memperlambat jalannya pertandingan saat melempar bola ke dalam hingga seringnya pemain Myanmar cedera dan memerlukan perawatan.

Puncaknya, pemain bertahan Indonesia, Hansamu Yama diusir wasit setelah menarik tangan penyerang Myanmar yang tengah tergeletak di kotak penalti. Ia tak mampu menguasai emosinya melihat 'aksi' pemain Myanmar tersebut.

Menurut Indra, dari pertandingan pertama melawan Myanmar kemarin, tampak sekali pemain Timnas Indonesia U-19 yang masih berdarah muda terbilang lebih labil dan mudah terpancing emosi.

"Emosi kadang-kadang tinggi. Ini yang jadi PR kami," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini