Ancaman Kepadatan Peti Kemas di Priok Mencemaskan

Bisnis.com,07 Mei 2014, 14:22 WIB
Penulis: Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA--Pebisnis di Pelabuhan Tanjung Priok mengingatkan supaya operator Pelabuhan, Otoritas Pelabuhan dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terkait membuat perencanaan untuk menghindari kepadatan arus peti kemas menjelang puasa dan lebaran tahun ini.

Sekretaris DPU Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, Maradang Rasjid mengatakan, biasanya peningkatan arus barang terjadi pada sepekan menjelang bulan puasa dan dua pekan sebelum Lebaran.

"Mesti ada perencanaan sejak dini dan disosialisasikan kepada pengguna jasa dari pengelola pelabuhan supaya tidak terjadi kepadatan peti kemas di terminal lini satu pelabuhan," ujarnya, Rabu (7/5/2014).

Maradang mengatakan,operator angkutan pelabuhan merupakan salah satu pihak yang paling dirugikan jika kepadatan peti kemas terjadi di Pelabuhan Prok, karena proses delivery akan terganggu.

"Kalau macet di dalam pelabuhan bisa berdampak keluar pelabuhan (akses delivery). Hal ini akan membuat ritase angkutan trailler terus merosot," paparnya.

Ketua Bidang Kepabeanan dan Perdagangan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Widijanto mengatakan koordinasi mengantisipasi kepadatan peti kemas menjelang puasa dan lebaran di Priok dikordinasikan oleh Otoritas Pelabuhan setempat.

"Kami mengharapkan Otoritas Pelabuhan Priok dapat melaksanakan fungsi kordinasi dalam menanggulangi atau mengantisipasi masalah tahunan soal ancaman kepadatan peti kemas di pelabuhan tersebut," ujarnya.
 
Widijanto mengatakan,dampak kepadatan peti kemas di pelabuhan Priok akan merugikan semua pihak termasuk konsumen akhir yang bakal menanggung biaya harga jual barang yang tinggi.

"Masih ada waktu untuk mengantisipasi ancaman kepadatan arus barang di pelabuhan tersebut dengan melibatkan pelaku usaha terkait," ujarnya.

Data Pelindo II yang diperoleh Bisnis hari ini (7/5) menyebutkan, arus peti kemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok selama Januari-April 2014 mencapai 1.958.019 twentyfoot equivalent units (TEUs) atau setara 1.477.389 bok.

Jumlah peti kemas selama empat bulan pertama 2014 itu turun 0,02 % dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu 1.999.542 TEUs atau setara 1.500.719 bok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini