KRISIS UKRAINA: Kiev Nyatakan Dialog Tidak Untuk Teroris

Bisnis.com,08 Mei 2014, 18:17 WIB
Penulis: Arys Aditya
Demo warga Krimea/Reuters

Bisnis.com, KIEV—Pemerintah Ukraina siap berdialog dengan partai politik dan petinggi wilayah di perbatasan untuk menuntaskan krisis yang melanda negara tersebut. Namun kesempatan dialog tidak diberikan kepada ‘teroris’.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak pemerintah Ukraina untuk membuka dialog dengan kelompok milisi di timur.

“Prioritas utama bagi pemerintah Ukraina adalah dialog penuh berskala nasional dengan melibatkan kekuatan politik, perwakilan regional dan masyarakat. Tapi dialog tidak mungkin dilakukan dengan teroris,” ujar siaran pers Kementerian Luar Negeri Ukraina, seperti dikutip Reuters, Kamis (8/5/2014).

Kiev terus-menerus menyebut milisi pro-Rusia, yang saat ini memegang kendali di belahan timur, sebagai teroris atau bandit yang didukung Kremlin sebagai upaya mendestabilisasi Ukraina.

Sebaliknya, Rusia selalu membantah ikut berperan dalam tindak pemberontakan di timur Ukraina itu, sembari berkata bahwa milisi tersebut hanya melindungi diri mereka dari kemungkinan serangan pemerintahnya yang pro-Barat.

Namun belakangan kata-kata Putin meredam ketegangan tersebut. Dia mengumumkan menarik pasukan Rusia dan mengatakan bahwa sebaiknya para milisi menunda pengumuman referendum pada 11 Mei 2014.

Kemenlu Ukraina menyatakan masih menunggu bukti penarikan pasukan yang dijanjikan Rusia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini