Bisnis.com, JAKARTA-- PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu baranya pada tahun ini bisa mencapai 54 juta - 56 juta ton. Namun, hingga kini persero masih memproses persetujuan dari pemerintah untuk mendapat izin.
“Kami sekarang tinggal mengurus izinnya karena kemampuan produksi kami sudah cukup untuk mememenuhi target produksi tersebut,” kata Direktur Keuangan Adaro Energy David Tendian di Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Izin tersebut diperlukan mengingat dalam Undang-undang Minerba Nomor 4 Tahun 2009 pemerintah sudah berkomitmen membatasi produksi batu bara sebanyak 400 juta ton sebagai upaya mengendalikan harga.
Terkait dengan regulasi dari pemerintah, pihak Adaro juga berkomitmen untuk mematuhi domestic market obligation (DMO). Mereka mengaku akan patuh sebagai pemasok batu bara terbesar di Indonesia.
Dalam penutupan bursa hari ini, Kamis (8/5/2014), saham ADRO turun 35 poin atau turun 3.08% ke level Rp1.100. Pada penutupan kemarin, Rabu (7/5/2014), ADRO berada pada level Rp1.135.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel