Meski Dolar Fluktuatif, Harga Bahan Bangunan Relatif Stabil

Bisnis.com,09 Mei 2014, 14:03 WIB
Penulis: Cecep Junaedi
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga bahan bangunan di kuartal pertama  2014, cenderung stabil dan tak mengalami kenaikan signifikan. Di antara toko bahan-bahan bangunan, besi mengalami kenaikan paling tinggi yakni mencapai 6%-8% dari awal Januari 2014.

Penegasan itu diperoleh bisnis di sejumlah toko bahan bangunan. Menurut mereka, besi mengalami kenaikan paling tinggi dari harga lainnya.

"Harga bahan bangunan sudah naik sejak awal tahun lalu. Tapi belum seluruhnya. Hanya beberapa item. Yang terparah besi," tutur Dewi Indah, pemilik sebuah toko material di kawasan Tanah Abang kepada Bisnis.com, Jumat (9/5/2014).

Pernyataan Dewi diamini Subekti, pemilik TB Sejahtera di kawasan Thamrin itu, harga Besi ukuran 9 mili, dari Rp 28.500 kini naik berkisar antara Rp 34.000.

Sedangkan, bahan bangunan lain, seperti seng, tripleks, batu bata dan pasir, harganya cenderung stabil. Kalau ada kenaikan, lanjut Subekti, cenderung tipis. "Mungkin naik Rp500 sampi Rp1000," ujar dia.

Kedua pedagang itu menyebut, kenaikan harga sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Mereka sepakat kenaikan harga itu akibat stok di beberapa supllier besar menipis. Alhasil berimbas pada sektot dibawahnya.

Hal itu memang diakui Simon Gideon, salah seorang pedagang besar bahan bangunan. Ia mengakui harga beberapa item barang memang mengalami kenaikan.

Besarnya 5%-8%. Kenaikan harga dia lakukan sejak Januari 2014 lalu. Akibat kenaikan tersebut permintaan menjadi sepi dan otomatis berpengaruh pada penjualan.

Dia menambahkan pemicunya bukan harga dolar. Sebab, meskipun dolar mengalami fluktuasi, tapi harga bahan bangunan relatif stabil. "Lebih kepada kelangkaan stok barang dari pabrik," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini