RUSUNAMI: Ini Kawasan Potensial di Kota dan Kabupaten Malang

Bisnis.com,09 Mei 2014, 19:51 WIB
Penulis: Choirul Anam
Jika subsidi untuk RST dihapuskan maka harga rumah tipe itu semakin tinggi. /bisnis.com

Bisnis.com, MALANG - DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengungkapkan sejumlah kawasan potensial di Kota Malang dan Kabupaten Malang yang masih bisa dibangun rumah susun sederhana milik (Rusunami).

Di Kota Malang, lahan yang masih bisa dibangun rusunami berada di sepanjang Jalan Mayjen Sungkono, Kec. Kedungkandang, juga di kawasan jalan Sigura-sigura serta di jalan menuju kawasan perumahan Joyogrand, Kel. Merjosari, Kec. Lowokwaru.

Adapun di Kabupaten Malang, rusunami bisa dibangun di jalan raya di Kec. Kepanjen, Lawang, dan Singosari.

“Saya juga akan membuka proyek rusunami di Jl Mayjen Sungkono tahun ini,” kata Makhrus, yang memiliki beberapa perusahaan pengembang perumahan itu,” kata Makhrus Sholeh, Wakil Sekretaris DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim, Jumat (9/5/2014).

Apalagi jika subsidi untuk RST dihapuskan maka harga rumah tipe itu semakin tinggi, bahkan bisa melebihi harga satu unit rusunami, karena harganya tidak lagi dipatok pemerintah. Karena itulah, baik pasokan maupun penyerapan RST pada 2015 diperkirakan turun jika subsidi untuk rumah tipe tersebut dihapus.

Menyikapi masalah tersebut, DPD Apersi Jatim meminta pemerintah menunda penghapusan subsidi untuk rumah sederhana tapak (RST) sampai harga tanah betul-betul tinggi sehingga tidakfeasible lagi untuk dibangun rumah tipe tersebut.

Menurut dia, harga tanah di daerah saat ini masih terjangkau untuk dibangun RST atau rumah bersubsidi sehingga penghapusan subsidi dengan tidak adanya lagi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mulai tahun depan menjadi tidak relevan.

“Jika kebijakan tersebut dipaksakan, maka MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) semakin kecil peluangnya memiliki rumah,” kata Direktur PT Turen Indah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini