Pengembangan Pariwisata NTT Harus Gandeng Swasta

Bisnis.com,11 Mei 2014, 18:47 WIB
Penulis: Andreas Ryan Sanjaya

Bisnis.com,  JAKARTA—Kemenparekraf bersama Dinas Parekraf Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan stakeholder terkait berkomitmen mengimplementasikan beberapa program untuk pengembangan sektor pariwisata NTT.

Sebanyak delapan poin program pengembangan tersebut disusun dan disepakati untuk mewujudkan visi NTT menjadi destinasi unggulan wisata di Indonesia.

Program ini perlu disusun bersama dengan stakeholder terkait karena beberapa permasalahan. Perwakilan dari Flores Trails Emil Bei mengatakan bahwa masalahnya adalah swasta sering tidak diikutsertakan dalam perencanaan mulai dari masterplan hingga implementasi program.

“Yang sering terjadi adalah pemerintah bicara banyak sekali tapi tidak nyambung dengan swasta,” ujarnya dalam rapat koordinasi di Kemenparekraf, Jumat (9/5/2014).

Adapun delapan program tersebut antara lain adalah pegelaran event seni dan budaya serta pengembangan desa wisata.

Emil mengusulkan bahwa desa wisata bisa menjadi pilot project untuk pelaksanaan program pariwisata ini. Dengan pengembangan desa wisata, komponen lain pariwisata juga turut dikembangkan.

“Kalau desa mau menjadi center awal perubahan maka pariwisata harus dijadikan gerakan rakyat,” ujarnya.

Dengan dijadikan gerakan rakyat, menurutnya akan banyak pihak yang menjamin bahwa gerakan itu akan terus tumbuh dan hidup.

Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Frans Teguh menegaskan bahwa keberhasilan program ini memang juga ditentukan oleh pengusaha-pengusaha yang mau berinvestasi di provinsi NTT.

Di dalam rapat koordinasi tersebut juga diungkapkan bahwa penduduk NTT yang saat ini bekerja dalam bidang pariwisata di Bali mencapai ratusan ribu orang. Jika industri pariwisata NTT menjadi besar, diharapkan para pekerja itu mau kembali dan mengembangkan daerahnya.

Data dari BPS:

Tingkat Penghunian Kamar Hotel di NTT

Februari 2014

Maret 2014

45,21 %

48,44%

Kenaikan 3,23 poin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini