KRISIS UKRAINA: Referendum Picu Perang Saudara dan Perpecahan

Bisnis.com,12 Mei 2014, 07:19 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Demo warga Krimea/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Para pemimpin kelompok separatis pro-Rusia menekankan bahwa referendum untuk memilih pemerintahan sendiri di wilayah timur Ukraina pada Minggu telah memicu ketakutan di Kiev dan negara Barat akan terjadinya perang saudara dan perpecahan.

Bentrokan kembali terjadi di pinggiran wilayah Slaviansk pada saat pemungutan suara baru saja dimulai. Para pemilih dihadang oleh barikade yang terdiri pohon yang ditebang di pinggir jalan dan bahan rongsokan yang dubentuk oleh kelompok penentang.

"Saya ingin datang lebih pagi. Kami semua ingin tinggal di negeri kami," ujar Zhenya Denyesh, seorang mahasiswa yang ikut memberikan suaranya di sebuah gedung lantai tiga sebagaimana dikutip Reuters, Senin (12/5/2014).

Ketika ditanya apa yang akan terjadi setelah dilakukan pemungutan suara, dia menjawab akan terjadi perang saudara.

Kiev dan negara Barat menuduh Moskow merekayasa krisis tersebut dengan cara menurunkan pasukan khususnya untuk membantu kelompok pemberontak pro Rusia. Pemerintahan Kiev pun menilai referendum di kota wilayah timur tersebut merupakan tindakan berlawanan dengan hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini