Isu Daging Ayam Tidak Halal, Dispera Bekasi Gelar Sidak Pekan Ini

Bisnis.com,14 Mei 2014, 01:58 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Bisnis.com, BEKASI- Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi dalam bulan ini bersiap melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko modern atas tudingan sejumlah pihak yang mengklaim 90% pasokan daging ayam di toko modern tidak sehat dan tidak halal.

Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi keresahan masyarakat Bekasi atas isu penyebaran daging ayam yang tidak sehat.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)  Peternakan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Dispera Kota Bekasi Wawan Hermawan mengatakan sejauh ini belum ada temuan di lapangan mengenai penyebaran daging ayam yang tidak halal dan tidak sehat.

“Kami akan sidak dalam waktu dekat. Biar masyarakat tidak khawatir lagi,” ujar Wawan kepada Bisnis, Selasa (13/5/2014).

Wawan mengatakan sidak yang melibatkan tim gabungan biasanya berlangsung rutin 2 bulan-3 bulan sekali.

Namun demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan sidak bisa dilaksanakan secepatnya apabila ada laporan masyarakat atau isu yang berembus di lapangan.

Menurutnya, temuan petugas saat sidak berlangsung yakni daging yang sudah kadaluarsa. Jumlah daging kadaluarsa yang dijual di supermarket dan toko modern juga tidak terlalu besar, minimal 3 ons sampai 1 kg.

“Daging kadaluarsa yang terpajang di etalase supermarket terpaksa kami tarik. Kemudian kami memberikan informasi kepada petugas untuk tidak menjual lagi karena sudah tidak layak konsumsi,” paparnya.

Perihal kesehatan daging yang dijual di supermarket di Kota Bekasi, pihaknya menjamin bahwa mutu dan kualitas daging tersebut layak dikonsumsi karena sudah melalui tahap uji laboratorium yang bisa menentukan sehat atau tidaknya daging tersebut.

Selain itu, kata dia, penyembelihan hewan ternak di tempat pemotongan diawasi oleh petugas yang bersangkutan.

“Dari situ kan kelihatan, mana hewan yang layak dijual atau tidak. Karena itu berkaitan dengan kesehatan manusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini