WABAH MERS-COV: Sistem Pencegahan Infeksi Mendesak Diperbaiki

Bisnis.com,16 Mei 2014, 07:43 WIB
Penulis: Rahmayulis Saleh
Ilustrasi: Partikel sindrom pernafasan Timur Tengah coronavirus (MERS-CoV)/Reuters-National Institute for Allergy and Infectious Diseases

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyebaran virus corona yang menyebakan sindrom gangguan pernafasan membuka kesadaran baru pencegahan infeksi.

Badan Kesehatan Dunia dan negara-negara anggota WHO diminta untuk segera melakukan beberapa langkah untuk mengatasi kasus MERS-CoV, yang kini merebak di kawasan Timur Tengah.

Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, yang juga anggota WHO IHR Emergency Committee concerning MERS-CoV, mengatakan setelah Emergency Committee mengadakan rapat melalui tele-conference Selasa (13/5/14), ada beberapa masalah terkait dengan virus MERS-CoV tersebut.

“Setelah berdiskusi panjang, maka Emergency Committe menyampaikan bahwa walau masalahnya memang makin serius, tapi tidak ada bukti ilmiah sustained human-to-human transmission dari MERS-CoV, kata Tjandra melalui surat elektroniknya, Jumat (16/5/14).

Anggota Committee, katanya, menyimpulkan bahwa saat ini untuk MERS-CoV belum terjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

Namun, lanjutnya, Committee melihat ada peningkatan masalah. Yaitu peningkatan kasus yang tajam dalam 2 bulan ter‎akhir ini, pencegahan infeksi, kesenjangan informasi, dan kemungkinan penyebaran kasus ke negara yang rentan.

Untuk itu, tambahnya, Emergency Committe menyampaikan agar WHO dan negara-negara anggota WHO segera melakukan berbagai langkau berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini