BUMD Jabar Bidik Gas Jatah dari Pertamina

Bisnis.com,16 Mei 2014, 14:37 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengincar gas jatah dari PT Pertamina yang selama ini tidak termanfaatkan secara bisnis.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Jabar Sonny Samsu Adisudarma mengatakan peluang menjual gas jatah dari PT Pertamina terbuka lebar jika BUMD Bidang Usaha Migas Hilir bisa berdiri 2014 ini.

"BUMD migas hilir dirancang berdiri segera dibanding migas hulu. Ini prosesnya akan lebih cepat," katanya pada bisnis,Jumat (16/5/2014).

Menurutnya selama ini,Pemprov Jabar tidak bisa menggaet pemasukan dari gas PT Pertamina karena tidak memiliki badan usaha yang spesifik. "Padahal dari Pertamina kita punya jatah mengalirkan sekian besar. Kalau kita punya kemampuan mengambil jatah ini,jelas peluang bisnis," katanya.

Jatah dari PT Pertamina selama ini menurutnya baru dimanfaatkan PT Jabar Energi yang merupakan anak perusahaan BUMD PT Jasa Sarana. Dengan BUMD baru ini,Sonny mengaku pihaknya tinggal mencari mitra swasta yang tepat. "Nanti anak perusahaan Jasa Sarana akan bersaing dengan BUMD baru ini,bersaing saja secara sehat," ujarnya.

Pihaknya menaksir,dengan potensi yang sudah tersedia,BUMD migas hilir ini tidak akan memerlukan suntikan modal yang besar juga SDM yang banyak. Sonny menilai direksi yang ditempatkan dalam BUMD ini pun cukup 1-2 orang. "Paling nanti investasi di pemasangan pipanya saja untuk menyalurkan gas. Saat ini ada mitra dari Jakarta yang mengaku sudah tertarik," katanya.

Menurutnya modal dasar untuk pembentukan BUMD ini mencapai sebesar Rp200 miliar. Sementara saat ini Pemprov Jabar tengah mendorong agar DPRD menyetujui penyuntikan setoran modal sebesar Rp50 miliar. Pemprov berupaya agar maksimal bisa memiliki saham sebesar 70%. "Kita akan lakukan due dilligent dengan mitra yang tertarik,terpenting sudah ada komitmen jadi BUMD ini bisa jalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini