CINDERA MATA, Ekspor Patung Bali Naik 48,22%

Bisnis.com,22 Mei 2014, 12:09 WIB
Penulis: News Editor
Seni kerajinan ukir batu padas sebagian besar ditekuni masyarakat di Desa Silakarang, Kecamatan Ubud, dan Batubulan Kabupaten Gianyar. /bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Bali mengekspor berbagai jenis patung dan aneka cindera mata dari bahan batu padas sebesar US$2,57 juta selama triwulan I-2014, meningkat 48,22% dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya tercatat US$1,73 juta.

Namun dari segi volume pengapalan matadagangan benda seni itu merosot 70,16%.

Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng mengatakan pengapalan patung batu padas triwulan I-2013 tercatat 2,34 juta unit merosot menjadi 700.146 unit pada triwulan I-2014.

Hal itu menunjukkan harga per unitnya semakin mahal, karena pengiriman benda seni yang semakin sedikit, namun devisa yang diraihnya bertambah besar.

"Kontribusi pengapalan patung dari bahan batu padas sebesar 1,94 persen dari total ekspor Bali mencapai 132,96 juta dolar AS," ujarnya di Denpasar, Kamis (22/5/2014).

Ketut Teneng menambahkan aneka jenis cindera mata dari bahan baku batu padas, gips, dan semen itu 29, 51% di antaranya menembus pasaran Amerika Serikat, menyusul Jepang 4,26% dan Singapura 4,43%.

Selain itu juga pasaran Australia menampung 6,95%, Prancis 7,33%, Hong Kong 0,06%, Spanyol 3,53%, Italia 0,96%, Belanda 3,84%, dan Jerman 6,39%. Sisanya 35,25% diserap berbagai negara lainnya.

Komoditas ekspor itu sebagian besar berupa patung dalam berbagai bentuk dan ukuran yang menarik perhatian konsumen mancanegara maupun wisatawan luar negeri yang sedang liburan di Pulau Dewata.

Seni kerajinan ukir batu padas sebagian besar ditekuni masyarakat di Desa Silakarang, Kecamatan Ubud, dan Batubulan Kabupaten Gianyar.

Keterampilan mengukir untuk menghasilkan sebuah karya seni dari bahan baku batu padas itu diwarisi masyarakat setempat secara turun temurun yang hingga kini tetap lestari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini