IK-CEPA: Kemenperin Inginkan Memuat Klausul Investasi

Bisnis.com,23 Mei 2014, 18:41 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Bendera RI-Korsel. IK-CEPA perlu klausul investasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginginkan prinsipal asal Korea Selatan bersedia menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksinya. Selama ini belum ada merek Korsel yang melakukan produksi secara utuh di dalam negeri.

"Harapan kami, kalau bisa memproduksi dan assembling di Indonesia ya Indonesia saja," ujar Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno kepada Bisnis, Kamis (22/5/2014).

Yang pasti, lanjautnya, skala keekonomian satu produk Hyundai minimal terjual 200 - 300 unit per bulan sebelum bisa dirakit secara lokal.

Kemenperin menginginkan IK-CEPA memuat klausul soal investasi meskipun sukar terealisasi. Penanaman modal dari Korsel dibutuhkan Indonesia lantaran perdagangan di antara dua negara mengalami defisit.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sepanjang 2012 perdagangan RI dan Korsel surplus US$3,07 miliar. Pada tahun lalu kondisinya berbalik menjadi defisit senilai US$170,15 juta.

Sementara itu, Direktur Marketing PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Hartanto Sukmono mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak untuk mendorong lokalisasi produksi Kia di Indonesia. Perkara investasi pabrik semacam ini berada di tangan prinsipal pusat Kia Motor Corporation (KMC).

"Kami hanya sebagai distributor sehingga tak mudah [untuk memberi usulan] terkait rencana penjualan," kata dia.

Ketimbang melokalisasi produk di Indonesia, Kia memilih impor utuh (complete built-up/CBU) karena lebih ekonomis. KMC sendiri lebih fokus melebarkan bisnis di China karena penjualan di sana lebih prospektif ketimbang RI berkisar 450.000 unit sepanjang 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini