Pasar Properti AS Kembali Bergairah

Bisnis.com,26 Mei 2014, 05:23 WIB
Penulis: Dara Aziliya

Bisnis.com, WASHINGTON – Setelah jatuh pada 3 bulan pertama tahun ini, penjualan rumah baru Amerika Serikat akhirnya meningkat pada April lalu. Kondisi ini menepis kekhawatiran atas perkiraan terpuruknya pasar real estat AS untuk jangka waktu lama.

Data yang dipublikasikan Departemen Perdagangan pada Sabtu (24/5) menunjukkan peningkatan sebesar 6,4% ke nilai 433ribu dalam laju tahunan ini merupakan peningkatan terbesar dalam 6 bulan terakhir. Pada maret lalu, penjualan rumah anjlok 6,9%. Lonjakan permintaan tertinggi terjadi di area Midwest.

Peningkatan pada persediaan rumah, kenaikan harga yang lambat, dan standar pinjaman yang lebih mudah mendorong pembeli memanfaatkan suku bunga KPR yang tengah jatuh.

“Kebekuan dalam aktivitas penjualan real estat sudah berakhir. sekarang kita dapat berharap penjualan rumah akan terus meningkat,” kata kepala ekonom Nationwide Insurance di Ohio, David Berson. Menurutnya, meski belum menguat, pasar perumahan perlahan memulih.

Sejalan dengan data Departemen Perdagangan, data yang dimiliki National Association of Realtors menunjukkan indikasi yang sama. Penjualan rumah milik pribadi meningkat 1,3%, terdorong oleh peningkatan pasokan properti.

Data penjualan regional menunjukkan harga jual rumah rata-rata di AS turun 1,3% dari tahun lali menjadi sekitar US$275.800. harga rumah meningkat di wilayah timur dan barat AS, sehingga penjualan menurun. Ada 192.000 rumah baru tersedia hingga akhir April, menyumbang 5,3% suplai.

Penjualan rumah AS tertahan sejak pertengahan 2013 lalu, dikarenakan investasi pada perumahan yang menghambat perekonomian. Kondisi investasi pada perumahan ketika itu merupakan kinerja terburuk sejak awal tahun 2009.

“Kita masih menunggu pemulihan moderat dari pasar perumahan,” kata ekonom seniorWells Fargo Securities LLC, Anika Khan. Yang jelas, lonjakan penjualan pada April membantu mengurangi ketakutan AS atas mandegnya penjualan rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini