Bisnis.com, SINGARAJA – Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BPPBL) Gondol, Bali, mengungkapkan sebanyak 16 spesies atau jenis ikan, udang, dan kerang, yang telah dikuasai teknologi dan pembesarannya.
“Beberapa komoditas itu telah menjadi andalan, dan diadopsi masyarakat seperti bandeng, kerapu, dan ikan badut,” kata Rudhy Gustiono, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BPPBL) Gondol, kepada wartawan pada acara press tour di BPPBL Gondol, Jumat (30/5/2014).
Berdasarkan data BPPBL Gondol, teknologi pembenihan dan pembesaran aplikasi masyarakat mencakup 7 spesies, yakni bandeng (chanos chanos f), kerapu tikus/bebek (chomileptes altivelis), kerapu macan (epinephelus polyphekadion), kerapu sunu (plectropomus leopardus), abalone (holiotis squamata), dan udang windu (penaeus monodon).
Adapun teknologi pembenihan aplikasi masyarakat mencakup 12 spesies, mencakup kakap merah (lutjanus subae), ikan kue (gnathanodon spesiousus), cobia (rachicentron canadum), dan tuna sirip kuning (thunnus albacores).
Selanjutnya kerapu petato (epinehaelus tukula), kerapu raja sunu (plectropoma laevis), ikan hias clonfish (amphiprion ocellaris), ikan hias capungan banggai (pterapugon kauderni), tiram mutiara (pinctada maxima), rajungan (portunus sp.), kepiting bakau (scyla paramamosain), dan teripang pasir (holothuria scabra).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel