Transisi Rel Ganda Belum Siap, Tambahan Perjalanan KRL Duri-Tangerang Tertunda

Bisnis.com,31 Mei 2014, 20:32 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez

Bisnis.com.JAKARTA- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai 1 Juni 2014 menambah jumlah perjalanan Kereta Rel Listrik Jabodetabek berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) yang dibuat bersama PT Kereta Api Indonesia dan kemudian ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Dalam Gapeka 2014, PT KCJ menambah jumlah perjalanan KA menjadi 645 perjalanan setiap harinya dari sebelumnya 589 perjalanan.

Penambahan ini termasuk di Lintas Duri-Tangerang dimana akan ada tiga loop yang dilayani dengan tiga rangkaian kereta. Pada Gapeka 2013, di lintas ini hanya ada 48 perjalanan KRL setiap harinya.

Pada Gapeka 2014 dengan jumlah armada yang sama, lintas ini dapat melayani hingga 62 perjalanan per hari. Penambahan ini dimungkinkan karena Lintas Duri-Tangerang yang sebelumnya hanya memiliki satu jalut rel (single track) mulai tahun ini dapat menggunakan rel ganda (double track).

Akan tetapi, menurut Humas PT KCJ Eva Chairunisa, saat ini proses transisi (switch over) dari rel tunggal ke rel ganda sedang disiapkan untuk disempurnakan oleh Kemenhub dan PT KAI.

Hal itu mengakibatkan penambahan perjalanan KRLmulai 1 Juni di lintas Duri-Tangerang belum dapat dilakukan sehingga para pengguna jasa lintas Duri-Tangerang masih tetap berpegang pada jadwal perjalanan yang sekarang berlaku hingga ada pemberitahuan selanjutnya.

Ia melanjutkan, pengoperasian jalur ganda juga akan dipastikan andal dari aspek keselamatan sesuai standar Safety, Healthy, and Environment (SHE) PT KAI. Ini adalah sebagai bentuk komitmen dari PT KAI dan KCJ sebagai operator terhadap keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api.

PT KCJ memohon maaf kepada para pengguna jasa KRL atas tertundanya penambahan perjalanan di Lintas Duri-Tangerang. Diharapkan seluruh proses switch over dapat diselesaikan dalam waktu 1 bulan ke depan,” pungkasnya Sabtu (31/5/2014)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini