INDUSTRI BANTEN Menggeliat, Ini Faktor Penentunya

Bisnis.com,03 Jun 2014, 17:49 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /WD-Bisnis.com

Bisnis.com, SERANG - Pertumbuhan industri di Provinsi Banten mulai menggeliat, terlihat dari lonjakan nilai ekspor nonmigas pada April 2014 menjadi US$870,12 juta dari US$802, 21 juta pada bulan sebelumnya.

Syech Suhaimi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, mengatakan meningkatnya permintaan dari tiga negara utama tujuan ekspor, yakni Amerika Serikat, China dan Jepang, menjadi faktor penentu lonjakan nilai ekspor pada April 2014.

“Pertumbuhan industri Banten sangat terpengaruh dengan keadaan ekonomi tiga negara itu. Namun, tidak hanya itu, krisis yang dialami Thailand terindikasi mengakibatkan mitra dagang mereka mengalihkan pemesanan barang ke Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (3/6/2014).

Suhaimi mengatakan komoditas ekspor unggulan Banten yang secara signifikan mengalami peningkatan permintaan adalah barang industri alas kaki yang nilai ekspornya melonjak dari US$160,77 juta pada Mei 2014 menjadi US$205,77 juta pada April atau melonjak US$45 juta. 

Suhaimi memprediksi melonjaknya ekspor barang industri dari Provinsi Banten akan semakin signifikan dalam 6 bulan ke depan jika krisis di Thailand tidak kunjung selesai. Selain itu, terjaganya iklim kondusif pada industri juga meningkatkan produktivitas dan nilai tambah industri.

Kendati jumlah pabrik turun, lanjutnya, namun tren peningkatan nilai tambah industri di Banten menunjukkan hal yang positif tiap tahunnya. Peningkatan ini seiring dengan penambahan kapasitas produksi yang disesuaikan dengan meningkatnya jumlah permintaan.

Senada dengan Suhaimi, Kepala Bidang Industri Agro dan Kimia Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Banten Rudiansyah Thoib mengatakan peningkatan ekspor barang industri karena ekonomi global telah lepas dari masa resesi.

Setelah beberapa tahun terakhir industri di Banten mengalami stagnasi pertumbuhan, lanjut Rudi, kini industri tengah mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya permintaan pasar global, ditambah dengan kondusifitas yang tercipta setelah melewati masa transisi atas kenaikan upah buruh.

Krisis yang dialami oleh Thailand, tutur Rudi, sedikit banyak meningkatkan permintaan barang dari Banten. Hal itu menurutnya karena barang industri petrokimia Banten seperti produk plastik olahan cukup bersaing dengan industri Thailand.

“Bahkan kami lebih berharap akan ada relokasi pabrik dari Thailand ke Indonesia, khususnya ke Banten,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini