Rukan Tiga Lantai Runtuh Diduga Akibat Tiang Bangunan Kecil

Bisnis.com,04 Jun 2014, 20:29 WIB
Penulis: Muhamad Yamin

Bisnis.com, SAMARINDA - Bangunan Rumah Kantor (Rukan) berlantai tiga di Jl Ahmad Yani Perumahan Cenderwasih Permai Samarinda yang runtuh diduga akibat tiang penyangga bangunan yang berukuran kecil dan tak kuat menopang. Bangunan seluas 15 x 98 meter roboh pada Selasa (3/6/2014).

Salah satu pekerja buruh bangunan yang selamat dari rukan tiga lantai yang runtuh, Muhammad Sobirin menilai tiang-tiang yang menjadi penopang rukan lantai tiga ukurannya terlalu kecil. Sehingga tak kuat menahan beban lantai bangunan bagian atas.

"Tiang-tiang rukan terlalu kecil. Karena sebelum roboh, ketika dicor lantai bagian atas, tiang bangunan ada yang retak tapi semua pekerja tidak ada yang tahu. Saat dini hari, saya dan para pekerja lain periksa tiang yang retak dan tiba-tiba runtuh," ujar Sobirin, Rabu (4/6/2014).

Sobirin menceritakan dirinya selamat setelah berlindung di bagian susunan bata-bata di dalam bangunan. Dirinya bisa keluar dari bangunan runtuh dengan merangkak ke lubang seukuran dirinya dengan kondisi kaki bagian kanan patah.

Hari kedua pencarian korban yang tewas di dalam bangunan dilanjutkan tim SAR dengan pembersihan sisa serpihan material yang runtuh. Tim SAR baru menemukan satu titiik panas yang diduga korban buruh yang masih hilang tertimpa bangunan.

Dari data posko pencarian korban bangunan runtuh, masih ada 7 orang yang belum ditemukan dari 14 korban yang dilaporkan hilang. 7 orang itu, Toni, Peron Pamudi, Toyo, Rudi Surianto, Jono, Sugianto dan Jarno.

Buruh yang berhasil selamat berkat pencarian tim SAR pada Selasa (3/6/2014) lalu yaitu Paiman dan Suyaji pada pukul 14.40 dan 19.25 WITA. Kemudian, korban tewas yang berhasil diangkat dari reruntuhan yaitu Surani pukul 22.45 dan Abdul Makrub pukul 23.45. Penemuan jasad korban tewas terakhir ditemukan, Rabu (4/6/2014) pukul 04.25 WITA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini