ASITA SUMUT: Pariwisata Sumut Kekurangan Investor

Bisnis.com,06 Jun 2014, 18:03 WIB
Penulis: Febrany D. A. Putri
Pariwisata Sumut tidak dapat mengandalkan alokasi dari APBD 2014. /bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Industri pariwisata Sumatra Utara memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan baik wisata alam maupun wisata budaya. Sayangnya, investasi pada sektor ini minim.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, pada tahun lalu, sektor pariwisata menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) yakni 19,29% serta pertumbuhan year on year 7,78%. Posisi pertama disumbangkan sektor manufaktur 21,58%, diikuti pertanian 21,33%.

Tak hanya itu, jumlah wisatawan ke Sumut juga meningkat selama 3 tahun terakhir. Pada 2013, total wisatawan mencpai 259.299 orang. Dengan asumsi per wisatawan menghabiskan US$500 dalam sekali kunjungan, maka pada tahun lalu sektor pariwisata menyumbangkan US$129,64 juta.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut Solahudin Nasution mengatakan kekurangan investor menyebabkan pelaku industri berjalan sendiri-sendiri. Pengembangan pariwisata Sumut pun menjadi tidak fokus.

"Kita belum memiliki pusat penjualan hasil kerajinan. Selain itu kita belum punya panggung terbuka untuk wisata budaya seperti tari dan musik tradisional. Pertunjukan reguler membutuhkan modal yang besar," ujar Solahudin, Jumat (6/6/2014).

Lebih lanjut, Solahudin mengatakan pariwisata Sumut tidak dapat mengandalkan alokasi dari APBD 2014. Pasalnya, dia menyebutkan alokasi anggaran promosi pariwisata Sumut tahun ini hanya 0,3% dari total APBD 2014 yakni Rp2,2 miliar.

"Kami menilai Pemprovsu tidak memiliki keseriusan untuk mengambangkan pariwisata," pungkas Solahudin.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini