Petani Tolikara Butuh Dukungan Infrastruktur

Bisnis.com,08 Jun 2014, 11:34 WIB
Penulis: Tegar Arief
Kopi hasil perkebunan rakyat. Petani Tolikara Butuh dukungan Infrastruktur/JIBI

Bisnis.com, MALANG --Petani di Kabupaten Tolikara, Papua mengeluh perihal minimnya infrastruktur penunjang pertanian. Akses jalan yang sulit membuat mereka kelabakan saat memasarkan hasil pertaniannya seperti kopi dan buah merah.

Salah seorang petani asal Tolikara, Yohanes, mengatakan, belum dibangunnnya infrastruktur yang memadai membuat ongkos yang dikeluarkan untuk menjual hasil panennya tinggi, sehingga keuntungan yang dihasilkan sangat minim.

"Karena ongkos tinggi, kita aksesnya pesawat terbang, tidak bisa darat, jadi biaya hidup kita belum terpenuhi dari hasil panen," kata Yohanes kepada Bisnis, Sabtu (7/6/2014).

Di sisi lain, sambung Yohanes, bantuan biaya dari pemerintah masih sangat minim. Hasil panen punm lebih dominan dikonsumsi sendiri dan hanya sedikit yang dikomersilkan.

Kalau pun itu dikomersilkan, hasil uang yang diperoleh tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Hanya kopi yang dominan dijual oleh petani Tolikara.

Ia menambahkan, buah merah satu biji dijual seharga Rp50.000. Satu pohon bisa menghasilkan 3-5 buah merah.

Hasil penjualan buah merah dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan mereka yang mayoritas bertempat tinggal di pegunungan.

"Uang Rp50.000 bagi kami di pegunungan tidak ada artinya. Semua barang mahal," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini