Survei MISI: Orang Indonesia Ingin Bekerja Lebih Lama Dari Usia Pensiun

Bisnis.com,10 Jun 2014, 22:18 WIB
Penulis: Abdalah Gifar
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 73% investor Indonesia memilih menaikkan usia pensiun dari hitungan usia pensiun resmi pada usia 55 tahun.

Dari survei Manulife Investor Sentement Index (MISI) V tersebut tercatat 55% investor yang telah menyiapkan dana pensiun.

Hasil survei menunjukkan masyarakat Indonesia berharap untuk dapat terus bekerja selama 12 tahun lebih lama dari usia pensiun resmi, tetapi tidak sepenuhnya diiringi persiapan income untuk masa selepas bekerja.

Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan menyatakan sebagian masyarakat Indonesia masih ingin tetap bekerja lebih lama agar mendapatkan akumulasi dana untuk masa tuanya.

“Sejalan dengan sudah bagusya pengobatan dan dunia kesehatan, usia harapan hidup orang di Indonesia itu naik. Diperkirakan pada 2014 ini usia harapan hidup adalah 70 tahun,” tuturnya, Selasa (10/6/2014).

Dia turut mempertanyakan apakah usia pensiun 55 tahun cukup untuk membiayai sisa usia hidup.

Untuk menyesuaikan dengan tren demografi, menurutnya, cara yang dilakukan yaitu menaikkan usia pensiun atau menyiapkan dana pensiun.

“Sangat disayangkan dari 55% yang sudah menyiapkan [dana pensiun], itu 42% merasa kurang, dan 34% berpikir seharusnya memulainya lebih awal lagi,” sebutnya.

Menurut pria yang akrab disapa Nanang ini, masyarakat Indonesia masih banyak yang berpikir semacam program pensiun tradisional yang income-nya selepas masa bekerja didapat dari anaknya.

“Itu dulu [saat satu keluarga memiliki banyak anak]. Sekarang anak satu-dua, dan belum tentu anak itu berkontribusi kepada bapak ibunya,” ucapnya.

Hasil survei ini akan digunakan Manulife untuk melakukan edukasi yang lebih gencar kepada masyarakat secara luas agar semakin melek terhadap beragam investasi dan benar-benar dipilihnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini