Bisnis.com, JAKARTA --Di Indonesia, saat ini terdapat tidak kurang dari 30 bank yang memiliki modal di bawah Rp1 triliun dengan ROA di bawah industri.
Untuk memperkuat bank-bank bermodal minim, maka aksi korporasi seperti konsolidasi, divestasi saham hingga merger sangat diperlukan guna menciptakan efisiensi dan meningkatkan daya saing.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti mengatakan ada 30 bank yang masuk dalam ketegori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 dengan modal di bawah Rp1 triliun mencatatkan return on asset (ROA) di bawah industri. Pada Maret 2014, ROA industri perbankan mencapai 3,01%.
Desty menuturkan, permodalan perbankan di Indonesia perlu diperkuat, terutama bank-bank dengan modal di bawah Rp1 triliun.
Namun, masih jauh panggang dari api bila berharap pada konsolidasi, karena keinginan dan proses konsolidasi bank-bank di Indonesia sangat lambat saat ini.
"Karena kurang mampu efisien, dampaknya banyak bank yang memiliki ROA di bawah 1%, terutama bank kategori BUKU 1," ungkapnya, Senin (9/6/2014).
Destry mengatakan, aksi korporasi seperti konsolidasi ataupun merger akan sangat sulit dilakukan jika tidak situasi yang memaksa.
Pada krisis 1998, banyak bank yang merger untuk memperkuat modal, karena pilihannya adalah merger atau likuidasi.
Dia mencontohkan, Malaysia sebelumnya memiliki 35 bank. Jumlah bank tersebut cukup banyak, sehingga untuk melakukan efisiensi bank serta penguatan modal, jumlahnya dipangkas menjadi 8 bank.
Di sisi lain, Destry mengatakan return on asset (ROA) industri perbankan di Indonesia tergolong tinggi dibanding bank-bank di kawasan Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel