IMPOR SAPI: Kuota Kuartal III Masih Diperdebatkan

Bisnis.com,11 Jun 2014, 17:46 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Sapi impor. Kuota untuk kuartal III masih diperdebatkan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan dan kalangan importir belum mencapai kesepakatan terkait jumlah kuota impor sapi untuk kuartal III/2014. Otoritas perdagangan keberatan dengan permintaan pengusaha yang jauh di atas angka indikatif periode Juli-September.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Bachrul Chairi mengungkapkan otoritas perdagangan tengah meminta keterangan dari para importir terkait lonjakan permintaan, yang mencapai 180.000 ekor, lebih tinggi dari angka indikatif Kemendag pada level 160.000 ekor.

“Untuk [impor] sapi sudah ada masukan usulan dari [importir]. [Angka yang mereka ajukan] jauh di atas indikatif kita. Saya mau minta penjelasannya kenapa, supaya ada verifikasinya,” ujarnya ketika ditemui di kantor Kemendag, Rabu (11/6/2014).

Menurut perhitungan Kemendag, angka indikatif 160.000 ekor sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sepanjang triwulan ketiga 2014, terutama karena masa hari raya telah lewat. Bachrul berpendapat pasokan sapi hingga sebulan setelah Lebaran dinilai masih mencukupi.

Terkait pemenuhan kebutuhan sapi untuk keperluan Ramadan, otoritas perdagangan menjamin ketersediaan masih mencukupi. Hingga saat ini, stok sapi bakalan masih tersedia 145.000 ekor, sapi potong 18.900 ekor, dan sapi lokal 3.037 ekor.

“Itu adalah angka yang ada sampai pekan ini, dan itu yang sudah siap. Nanti akan masuk lagi sapi bakalan sebanyak 99.000 ekor. Ini untuk kebutuhan Lebaran selama 10 hari ditambah dua bulan yang akan datang. Jadi cukup tersedia,” jelas Bachrul.

Pada kuartal I/2014, Kemendag menerbitkan persetujuan impor sejumlah 159.105 ekor sapi dengan tingkat realisasinya sebesar 83,39%. Pada kuartal berikutnya, persetujuan impor meningkat menjadi 286.100 ekor, tapi realisasinya hingga akhir April hanya 12,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini