Bisnis.com, SEMARANG--Nilai kredit pemilikan rumah (KPR) hingga April 2014 tercatat mencapai Rp310 triliun dan diharapkan hanya tumbuh 15%-17% pada tahun ini.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Ibrahim mengatakan total kredit properti (KPR) yang mencapai Rp310 triliun mencakup 13,9% dari total kredit perbankan nasional hingga April 2014.
"Kalau digabung dengan kredit real estate, konstruksi, dan KPR totalnya Rp467 triliun," ujarnya di sela Musyawarah Daerah REI Jateng, Kamis (12/6/2014).
Perlambatan ekonomi global yang berimbas ke Indonesia, imbuhnya, turut mempengaruhi pertumbuhan kredit secara umum, termasuk sektor properti.
"Pertumbuhan kredit tidak bisa secepat tahun lalu karena ekspansi bisnis juga kan terbatas. Kredit mungkin tumbuh 15%-17%, KPR kami harap juga tumbuh sesuai pertumbuhan rata-rata jadi tidak ada lonjakan di sektor tertentu," katanya.
Ibrahim menambahkan pemberlakuan aturan loan to value (LTV) dan uang muka minimum, cukup efektif untuk meredam pertumbuhan KPR rumah segmen 70 m2 ke atas dan apartemen yang pada awal 2013 melesat 60%-100% dan diiringi kenaikan harga.
"Pertumbuhan KPR segmen itu tinggi sekali, kita mau KPR semua segmen itu berimbang. Dari evaluasi ada pergeseran karena KPR rumah 70 m2 ke bawah mulai tumbuh," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel