Boko Haram Culik 20 Perempuan Fulani. Kok, Pemerintah Nigeria Membantah?

Bisnis.com,14 Jun 2014, 10:31 WIB
Penulis: News Editor
Berbagai surat kabar dengan headline berita penculikan para perempuan dijajakan di Lagos, Nigeria./Reuters- Akintunde Akinleye

Bisnis.com, LAGOS --Pasukan Boko Haram belakangan menjadi kekuatan yang membuat warga ketakutan, bahkan menjadi ancaman bagi mereka yang sebetulnya ingin nobar alias nonton bareng Piala Dunia 2014.

Meski begitu, Pemerintah Nigeria pada Jumat (13/6/2014) membantah laporan bahwa sekelompok perempuan diculik akhir pekan lalu oleh anggota Boko Haram yang beroperasi di bagian timurlaut negeri itu.

Menurut beberapa laporan, gerilyawan menculik sedikitnya 20 perempuan Fulani.

Mike Omeri, Koordinato Pusat Penerangan Nasional (NIC), mengatakan dalam taklimat di Abuja, Ibu Kota Nasional Nigeria, penyelidikan oleh polisi dan prajurit militer di Negara Bagian Borno memperlihatkan tak ada penculikan.

"Cerita mengenai penculikan perempuan Fulani tak masuk akal. Tentara di lapangan telah mengatakan tak ada laporan semacam itu yang telah diterima. Telah dikonfirmasi bahwa tak ada laporan polisi bahwa perempuan Fulani telah diculik," kata Omeri, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau di Jakarta, Sabtu (14/6) pagi.

"Cerita ini mungkin adalah bagian dari disinformasi umum yang dilontarkan untuk menciptakan kesan bahwa gerilyawan tak bisa dilawan," katanya.

Sementara itu Presiden Nigeria Goodluck Jonathan telah mengundang semua mantan kepala negara untuk bertemu di Abuja pekan depan guna membahas situasi keamanan yang memburuk di bagian utara negeri tersebut, yang belum lama ini telah dilanda berbagai bentuk kerusuhan.

Sebelumnya, terkait gelaran Piala Dunia 2014, demam sepakbola di Nigeria berbaur dengan bayangan serangan maut kelompok Boko Haram.

Untuk mengetahui jejak rekam serangan Boko Haram terhadap penonton sepak bola, baca PIALA DUNIA 2014: Boko Haram Hantui Acara Nonton Bareng di Nigeria atau langsung klik di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini