Bisnis.com, JAKARTA--Harga jual PT Bank Mutiara Tbk. diprediksi jauh lebih rendah ketimbang penyertaan modal yang digelontorkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Agustinus Prasetyantoko Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atmajaya menuturkan patokan harga Bank Mutiara didasarkan pada recovery rate sebesar 30%-40% dari dana talangan.
"Dijual dengan harga Rp3 triliun itu sudah cukup bagus. Karena kalau biaya suntikan modal Rp7,9 triliun, dengan dijual Rp3 triliun itu lebih dari 30%," ungkapnya, Senin (16/6/2014).
Padahal, dana bailout yang telah digelontorkan oleh pemerintah melalui LPS mencapai Rp6,76 triliun dalam 23 tahap hingga Juni 2009.
Pada Desember 2013, LPS juga kembali menyuntikan modal Rp1,25 triliun, untuk menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mutiara pada level 14%.
LPS mengumumkan sebanyak tujuh calon investor lolos dalam tahap penawaran awal dari 10 calon yang mengajukan proposal divestasi saham Bank Mutiara. Sebanyak lima calon investor berasal dari luar negeri dan sisanya investor lokal.
Calon investor itu terdiri dari tiga lembaga perbankan, tiga lembaga keuangan, dan satu perusahaan konsorsium. Calon investor itu berasal dari Hong Kong, Singapura, dan Jepang, masing-masing satu investor. Kemudian dari Malaysia dan Indonesia masing-masing dua investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel