Eropa Lirik Algae Indonesia, Pemerintah Diminta Dukung Budidaya

Bisnis.com,16 Jun 2014, 18:24 WIB
Penulis: Yanuarius Viodeogo

Bisnis.com, JAKARTA -- Akademisi menilai prospek biofuel dari minyak kelapa sawit bisa tergerus dengan tumbuhan algae jika Pemerintah Indonesia lalai dan tidak meliriknya sebagai potensi energi terbarukan.

Pengajar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Robert Manurung mengatakan pemerintah sudah saatnya serius melirik minyak nabati algae yang bisa diandalkan menjadi bahan bakar minyak (BBM) karena beberapa negara Eropa sudah memproduksi untuk bahan baku biofuel.

"Potensi energi terbarukan sekarang ada pada tanaman algae. Hasil produksinya bisa lebih dari 50 juta ton per tahun sekali panen di Indonesia. Negara-negara di Eropa sedang mengembangkan alternatif energi ini," kata Robert kepada Bisnis.com, Senin (16/6/2014).

Belanda dan Kanada, kata Robert, merupakan negara yang sudah menginvestasikan sekaligus membudidayakan algae di negaranya masing-masing.

Untuk memperoleh hasil maksimal, kedua negara tersebut lebih lanjut menurutnya melakukan rangkaian rutin penelitian di Indonesia soal algae.

Robert mengatakan Eropa dan Kanada begitu serius membudidayakan algae sebagai upaya mengurangi ketergantungan konsumsi terhadap kelapa sawit dan alternatif energi terbarukan di masa depan.

Prospek algae di Eropa dan Kanada, menurutnya titik cerah karena pemerintah negara tersebut mulai mewacanakan mengurangi konsumsi kelapa sawit pada 5 tahun ke depan. "Selandia Baru juga sudah menginvestasikan modal dan teknologi pemanfaatan alga di Indonesia," tuturnya.

Negara barat tambahnya juga, semakin serius membantu membudidayakan algae di Indonesia dalam hal permodalan bagi pemerintah daerah di Papua dan Bintan, Kepulauan Riau. Pasalnya, kata Robert, membudidayakan algae memerlukan biaya besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini