Kemenperin Gelar Pameran Sumatra Barat Food & Craft VII

Bisnis.com,17 Jun 2014, 13:34 WIB
Penulis: Riendy Astria
Sejumlah anak nagari menggotong dua tabuik setinggi 8 meter pada acara Pesta Tabuik di Lapangan Hijau Imam Bonjol Padang, Sumbar, Senin (28/10/2013). Sumbar adalah satu dari Sembilan destinasi wisata syariah yang ditawarkan Indonesia. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Guna mendorong pengembangan industri kreatif, Kementerian Perindustriaan menggelar pameran Sumatra Barat Food & Craft VII di Kementerian Perindustrian Jakarta, pada 17-20 Juni 2014.

Pameran dibuka untuk umum mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB, diikuti sebanyak 46 IKM binaan dari Dekranasda provinsi dan kabupaten-kota di Sumatra Barat.

Adapun beragam produk unggulan yang ditampilkan, a.l produk kerajinan seperti tenun songket, bordir, sulaman, kerajinan perak, kerajinan kayu, serta produk pangan seperti keripik balado dan rendang, aneka pangan dari umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan olahan, dan sebagainya.

Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah mengatakan berkembangnya industri kreatif diharapkan dapat menghasilkan produk-produk unik yang memiliki nilai seni tinggi dan dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

”Hasil semuanya itu yang kemudian akan dapat digunakan sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perajin,” kata Euis saat pembukaan pameran, Selasa (17/6/2014).

Berdasarkan data Kemenperin, perkembangan sentra IKM di Sumatra Barat semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari jumlah sentra IKM pada 2011 yang mencapai 7.124 unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2,76 juta orang dengan jumlah produksi Rp967.409.185.

Sementara itu, pada 2012, sentra IKM mencapai 7.126 unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2,76 juta orang dengan jumlah produksi senilai  Rp967.877.185. 

Melihat perkembangan ini, kami mengharapkan sentra industri Sumatra Barat akan terus dikembangkan menjadi andalan perekonomian daerah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini