MARTINA BERTO (MBTO) Akan Bentuk JV Kapas Kecantikan

Bisnis.com,18 Jun 2014, 00:30 WIB
Penulis: Nenden Sekar Arum
Perseroan optimistis kinerja pada tahun ini lebih positif dibandingkan tahun lalu yang mencatatkan penurunan pendapatan menjadi Rp641,28 miliar atau melemah 10,7%. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Martina Berto Tbk. (MBTO) berencana untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang bergerak dalam sektor produksi kapas kecantikan di tahun ini.

Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil menjelaskan perseroan menganggarkan dana sekitar Rp21 miliar untuk menjadi pemegang saham mayoritas dalam anak usaha baru yang bekerja sama dengan perusahaan kontrak manufacturing kapas tersebut.

"Kami targetkan kerja sama tersebut selesai tahun ini dan kami akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan komposisi saham 51% hingga 60%," paparnya, Selasa (17/6/2014).

Bryan menjelaskan sumber dana pembentukan JV tersebut berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dialihkan penggunaannya yang awalnya untuk pembangungan dan penambahan kapasitas pabrik baru.

Jika dirinci, awalnya total dana IPO yang mencapai Rp250 miliar tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan peningkatan kapasitas produksi sebesar Rp135 miliar, sebesar Rp54 miliar untuk bayar utang, dan Rp61 miliar untuk modal kerja.

Kemudian perseroan mengubah pos pembangunan pabrik dari yang awalnya Rp135 miliar menjadi Rp75 miliar, sisanya sebesar Rp32 miliar untuk modal kerja, Rp7 miliar untuk perluasan pabrik, dan sebesar Rp21 miliar untuk modal JV.

JV tersebut, selain berfungsi untuk memproduksi kapas dengan brand perseroan, juga akan membuka toll manufacturing untuk perusahaan lainnya, sehingga dapat memberikan untung lebih bagi perusahaan grup Martha Tilaar tersebut.

"Sales dari kapas kecantikan perbulannya terus meningkat, sekarang mencapai pada kisaran Rp3 miliar," papar Direktur Keuangan Martina Berto, Handiwidjaja.

Dengan strategi di atas, perseroan optimistis kinerja pada tahun ini lebih positif dibandingkan tahun lalu yang mencatatkan penurunan pendapatan menjadi Rp641,28 miliar atau melemah 10,7%, sedangkan laba bersih turun cukup dalam sebesar 65,2% menjadi Rp15,84 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp45,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini