Ribuan Petani Karawang Tolak Eksekusi Lahan

Bisnis.com,24 Jun 2014, 08:30 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Ilustrasi demo pembebasan lahan. Ribuan petani Karawang siaga hadapi eksekusi lahan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Sedikitnya 1.200 petani di Karawang, Jawa Barat dalam kondisi siaga, Selasa (23/6/2014) ini  terkait dengan upaya mempertahankan lahan mereka dari eksekusi pengadilan negeri yang akan dikawal oleh ribuan aparat gabungan.

Juru Bicara Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Galih Andreanto mengatakan dirinya bersama ribuan petani Karawang lainnya tengah menjaga titik-titik lokasi yang akan menjadi target eksekusi pada hari ini. Rencananya, juru sita akan melakukan hal itu pada pukul 09.00.

Para petani itu masing-masing tinggal di Desa Margamulya, Desa Wanasari dan Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang. Lahan yang disengketakan itu mencapai 350 hektare dengan  perusahaan properti, PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP), yang dimiliki oleh PT Agung Podomoro Land Tbk.

"Para petani dalam kondisi siaga hari ini dengan menjaga titik-titik yang akan dijadikan eksekusi oleh pengadilan," kata Galih yang tengah berada di Karawang, saat dikonfirmasi pagi ini.

 "Sejak kemarin, aparat gabungan keamanan melakukan konvoi untuk menakut-nakuti warga," tambahnya.

Eksekusi itu dinilai berdasarkan putusan PK No.150/PK/PDT/2011 yang memenangkan PT SAMP. Walaupun demikian, Komnas HAM menilai eksekusi tak dapat dilakukan karena masih adanya tumpang tindih putusan dan tak ada kejelasan hak masyarakat.  

Galih memaparkan pihaknya juga sudah memblokade akses tol Karawang Barat dan Karawang Timur sebagai salah satu protes para petani dalam kasus tersebut. Sejumlah organisasi buruh juga bersolidaritas dengan membantu penutupan akses tersebut.

KPA mengkhawatirkan akan terjadi letusan konflik akibat para petani yang mempertahankan lahan mereka dengan upaya eksekusi yang dikawal oleh aparat gabungan, terutama Brigade Mobil (Brimob). Diketahui, aparat gabungan itu diturunkan dari Polda Jawa Barat dan Polres Karawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini