Bisnis.com, JAKARTA—Harian Bisnis Indonesia malammenggelar Bisnis Indonesia Award (BI Award) sebagai ajang pemberian penghargaan tahunan kepada perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek Indonesia dan perusahaan pendukung lain di pasar finansial.
The Most Reliable & Trusted Award ini sudah berlangsung selama 11 tahun yang mulai diselenggarakan pada tahun 2002. Untuk penyelenggaraan tahun yang ke-12 ini, Bisnis Indonesia memilih tema Survive to Grow.
Pertimbangan tema itu adalah selama 3 tahun terakhir kondisi makroekonomi, baik tingkat nasional, regional, maupun global, belum stabil sehingga perusahaan masih berupaya untuk tetap bertahan (survive). Namun begitu, penilaian BI Award 2014 bukan hanya diberikan kepada mereka yang mampu bertahan, tetapi juga mencatatkan pertumbuhan atau grow.
Setiap penyelenggaraan BI Award, Bisnis Indonesia memilih tema yang sesuai dengan kondisi makroekonomi terkini yang dianggap bisa merepresentasikan kinerja perusahaan.
Beberapa tema yang pernah Bisnis Indonesia pilih seperti Business Acceleration Ahead Political Years (2013), Growing in Uncertainties (2012), Titik Balik Ekspansi (2010), Bertahan dan Untung (2009), Mendukung Pergerakan Sektor Riil (2008), Menuju Hasil yang Lebih Baik (2007), dan Tetap Bertumbuh di Tengah Krisis (2006).
Yang menarik kali ini, pemenang BI Award 2014 akan diikutsertakan dalam ASEAN Business Awards pada Oktober 2014 di Myanmar. Pengiriman pemenang ini akan disesuaikan dengan kriteria yang berlaku dalam penghargaan tingkat regional tersebut.
Ikuti laporan jalannya acara Bisnis Indonesia Award 2014 di bawah ini.
Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, meraih penghargaan sebagai CEO Terbaik Bisnis Indonesia Award 2014.
Penghargaan CEO terbaik ini diserahkan oleh Soebronto Laras, Wakil Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika
Kategori reksadana pendapatan tetap, pemenangnya adalah Danamas Stabil dari PT Sinar Mas Aset Management.
Kategori reksadana saham, pemenangnya Schroder Dana Prestasi Plus dari PT Schroders Investment Management Indonesia.
Kategori reksadana campuran, pemenangnya MNC Dana Kombinasi dari PT MNC Asset Management.
Kategori reksadana pasar uang, pemenangnya Manulife Indonesia Money Market Fund dari PT Manulife Asset Manajemen Indonesia.
Pemenang Bisnis Award 2014 dari sektor Perbankan antara lain, untuk sektor bank BUMN dimenangkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. Lalu, sektor bank swasta devisa dimenangkan oleh PT Bank Hana Indonesia Tbk. sektor bank swasta non devisa dimenangkan oleh PT Bank Nationalnobu Tbk, dan sektor bank pembangunan daerah dimenangkan oleh PT BPD Sulawesi tengah.
Untuk kategori multifinance dimenangkan olej PT Indomobil Multi Jasa Tbk. Kategori manajer investasi dimenangkan oleh PT Manulife Asset Manajemen Indonesia.
Penghargaan Bisnis Award 2014 sektor perbankan dan multifinance ini diberikan oleh Dorothea, Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika.
Tepat pukul 21.00 WIB, pengumuman pemenang Bisnis Indonesia Award 2014 dibacakan oleh Charles Bonar Sirait.
Berikut ini pemenang emiten dari 8 kategori atau sektor.
Pertama, emiten sektor pertanian, pemenangnya adalah PT Jaya Agra Wattie Tbk.
Kedua, emiten sektor pertambangan, pemenangnya adalah PT Samindo Resources Tbk.
Ketiga, emiten sektor industri dasar kimia, pemenangnya adalah PT Malindo Feedmil Indonesia.
Keempat, emiten sektor aneka industri, pemenangnya adalah PT Indomobil Sukses International Tbk.
Kelima, emiten barang konsumsi, pemenangnya adalah PT Mustika Ratu Tbk.
Keenam, emiten properti, pemenangnya adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Indonesia Tbk.
Ketujuh, emiten sektor infrastruktur utilitas dan transportasi, pemenangnya adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kedelapan, emiten sektor perdagangan, jasa dan investasi, pemenangnya adalah PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
Standup Comedyan Abdur Arsyad mengocok perut tamu undangan melalui penampilannya dalam Standup Comedy di Bisnis Indonesia Award 2014.
Pembawa acara Charles Bonar Sirait mengatakan wabah standup comedy di Indonesia baru demam 2-3 tahun lalu.
Sementara pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kini menjadi finalis di salah satu stasiun televisi swasta. Dia menuntut ilmu di Surabaya, Jawa Timur. Komika ini berasal dari Larantuka, Flores, NTT. Tamu undangan dibuat tertawa riuh rendah karena pemuda ini berhasil mengocok perut.
Group band "The Beatles" hadir di acara Bisnis Indonesia Award 2014. Bukan The Beatles yang sebenarnya ternyata yang menghibur tamu-tamu undangan di Ballroom Ritz Carlton Hotel.
Mereka adalah group band G-Pluck yang membawa lagu-lagu yang dipopulerkan oleh grup The Beatles. Setelah Menteri Keuangan Chatib Basri memberikan sambutan, group G-Pluck langsung menggoyang panggung. G-Pluck merupakan band asal Bandung menjadi band peniru The Beatles yang keseluruhan hampir mirip.
Band ini beranggotakan Awan Garnida (vokal, bass guitar) berperan sebagai Paul McCartney, Adnan Sigit (vokal, rhythm) sebagai John Lennon, Wawan HID (vokal, lead guitar) sebagai George Harrison, serta Beni Pratama (vokal, drum dan perkusi) sebagai Ringo Starr.
G-Pluck membawakan lagu-lagu The Beatles tanpa mengubah komposisi musiknya. Alat musik yang mereka gunakan juga sejenis dengan yang digunakan oleh para personel The Beatles di masa lalu. Hingga busana yang mereka gunakan juga mirip dengan The Beatles.
G-Pluck Beatles Band terbentuk di awal 2000. Mereka sudah beberapa kali tampil di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bahkan kiprah mereka juga sudah tercatat dalam sejarah musik Indonesia dengan tampil di acara Beatles Week Festival di Liverpool, Inggris pada Agustus 2008.
Roy Sembel, Dewan Juri Bisnis Indonesia Award 2014, mengomentari keynote speech Menteri Keuangan Chatib Basri.
Menurut Roy, Menteri Keuangan lupa menyebutkan bahwa produktivitas sebagai salah satu konsentrasi dalam pertumbuhan ekonomi. "Sekarang ada Piala Dunia. Banyak yang begadang. Jadi, produktivitas berkurang kan?" ujarnya sambil berguyon
Dewan juri Bisnis Indonesia Award 2014, Roy Sembel, menyampaikan sambutan dan menggambarkan penilaiannya dalam acara penghargaan ini.
Roy Sembel mengatakan penilaian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Penilaian kuantitatif terbagi menjadi dua variable yang disesuaikan tema acara yaitu Survive dan Growth. Selain itu, ada juga subvariable yang melihat dari laporan keuangan beberapa tahun terakhir.
"Kalau angkanya tipis, kami lihat dari stabilitas angkanya," ujarnya.
Tak hanya dengan pendekatan kuantitatif, penilaian juga dilakukan secara kualitiatif yang dilihat dari isu-isu terkait nominasinya. Dalam penilaian lewat pendekatan ini, juri dibantu juga oleh Redaksi Bisnis Indonesia.
Menkeu mengatakan situasi menjelang pilpres membuat kondisi Indonesia tidak mudah. Sementara, berbagai kebijakan strategis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saat ini karena akan memberikan dampak yang signifikan.
Chatib Basri menuturkan bila pemerintah tidak melakukan apa-apa maka defisit transaksi bisa meningkat menjadi 4,6% dari GDP. Maka dari itu DPR meminta melakukan revisi.
"Seharusnya kita menngurangi subsidi BBM, tapi kondisinya tidak memungkinkan sehingga kita harus melakukan pengurangan pengeluaran di semua kemetrian,"ujarnya.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengaku optimistis nilai tukar rupiah akan kembali menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Dia mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya di acara Bisnis Indonesia Award 2014. Menurutnya, nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh angka Rp12.000 per dolar Amerika Serikat, telah kembali turun pada kisaran Rp11.900 per dolar AS.
Jika dinilai dari awal Januari 2014, rupiah menjadi mata uang dengan performa terbaik kedua di dunia. Performa tersebut terus berlangsung hingga Mei 2014.
"Rupiah menjadi second best performance sampai Mei 2014, sebulan lalu," tuturnya.
Dia menilai terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah dalam beberapa waktu terakhir. Pertama, faktor Pemilu Presiden yang dinilai persaingannya semakin ketat.
Menurutnya, situasi dipastikan akan aman dalam Pemilu Presiden. Akan tetapi, apabila hasil Pilpres menghasilkan perolehan suara yang cukup ketat dan dekat, pelaku bisnis menilai hal itu sebagai sebuah ketidakpastian.
"Quickcount itu sorenya belum bisa tahu pasti, karena ada margin eror, kita tunggu KPU sebulan kemudian, tepatnya pada 9 Agustus 2014," katanya.
Belum lagi apabila hasilnya sangat dekat, katanya, kemungkinan untuk melakukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi akan sangat besar. Bagi pelaku bisnis, kepastian politik itu jauh lebih penting untuk terus dijaga.
Sementara itu, pada bulan lalu, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit. Namun, dia memastikan pada bulan ini, neraca perdagangan akan kembali surplus.
"Belum ada data dari BPS dan Kementerian Perdagangan, tapi perhitungan kami bulan ini surplus," jelasnya.
Kemudian faktor ketiga, adanya geopolitik di Iraq yang menyebabkan harga minyak dunia melambung. Hal itu merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Dari tiga hal tersebut, Menkeu memastikan Pilpres akan segera selesai dan mendapatkan kepastian. Begitu pula dengan defisit neraca perdagangan akan segera surplus.
Akan tetapi, faktor geopolitik di Iraq tidak bisa dipastikan. Namun, setidaknya faktor eksternal pada tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Pola konsumsi masyarakat Indonesia terus berubah seiring berjalannya waktu. Chatib Basri menggambarkan pada 30 tahun lalu masyarakat hanya bicara ada bus atau tidak. Tapi, sekarang masyarakat akan bicara, bus sekarang ada AC-nya atau tidak.
"Lalu 30 tahun yang lalu, kita hanya berpikir bus untuk pulang ke rumah, tapi sekarang harus ada ruang perempuan di dalam bus," lanjutnya dalam Bisnis Award 2014.
Perubahan strata masyarakat dalam income per kapita membuat masyarakat indonesia mulai membicarakan kualitas.
Menteri Keuangan Chatib Basri merapel sekaligus tulisan yang biasannya dimuat di harian Bisnis Indonesia melalui keynote speach dalam acara Bisnis Indonesia Award 2014.
Menkeu mengatakan sebelum dirinya menjadi Menkeu, dia secara rutin menulis untuk kolom Perspektif di halaman 1 harian Bisnis Indonesia.
"Tahun lalu bicara pada acara yang sama, tapi dalam ketidakpastian ekonomi. Malam ini saya lebih rileks, dibandingkan tahun lalu. Kenapa? Karena saya tidak bisa menulis lagi di Bisnis Indonesia, jadi saya rapel sekarang," tuturnya.
Dalam sambutannya, dia mengatakan pemberian penghargaan seperti yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia Award itu perlu dilakukan. Hal tersebut sebagai upaya sebagai pemberian pengakuan bagi pelaku bisnis.
Dia bahkan menegaskan pernah mengatakan kepada Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany bahwa seharusnya diberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang taat dalam membayar pajak.
"Karena penting sebetulnya memberikan penghargaan kepada pelaku usaha yang berprestasi, insentif dan disinsentif itu penting," jelasnya.
Pada Bisnis Indonesia Award 2014 kali ini, buku IDX Watch 2014-2015 diluncurkan. Buku itu memberikan gambaran kinerja emiten di BEI.
Peluncuran dilakukan oleh Soebronto Laras, Wakil Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, yang secara simbolis memberikannya kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, Chatib Basri.
Soebronto Laras, Wakil Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, mengatakan tahun 2014 ini ada pesta demokrasi Pileg dan Pilpres.Tahun politik itu memberikan dampak kepada pelaku bisnis di Indonesia sehingga pelaku bisnis harus menentukan strategi dan pengembangan ke depan. Lalu, hasil keputusan untuk semua resiko tidak menghalangi laju bisnis untuk terus berjalan.
"Untuk itu, perusahaan harus mampu bertahan dan tetap tumbuh di tahun-tahun ke depannya, apalagi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah dimulai pada 2015, mau tidak mau kita harus bisa bersaing dengan pelaku bisnis dari regional Asean lainnya."
Tamu undangan Bisnis Indonesia Award 2014 memperoleh hadiah berlangganan koran elektronik atau e-paper yang diterbitkan oleh Bisnis Indonesia.
Charles Bonar Sirait, pembawa acara Bisnis Indonesia Award 2014, menuturkan kabar gembira tersebut. "Seluruh tamu undangan yang datang akan mendapatkan hadiah berupa berlangganan e-paper Bisnis Indonesia," tuturnya.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri tiba di acara Bisnis Indonesia Award 2014 yang digelar di Hotel Ritz Carlton Pacifik Place.
Harian Bisnis Indonesia kembali menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang keuangan dan pasar modal, serta pemimpin puncak bisnis berprestasi melalui Bisnis Indonesia Award 2014. Acara diawali oleh Charles Sirait sebagai pembawa acara.
Berikut ini nominee kategori BPD
- PT Bank DKI
- PT Bank Sulselbar
- PT Bank Sumut
- PT BPD Lampung
- PT BPD Papua
- PT BPD Sulawesi Tengah
- PT BPD Sulawesi Utara
Berikut ini nominee kategori Bank Swasta Nondevisa
- PT Bank Andara
- PT Bank Artos Indonesia
- PT Bank Dinar Indonesia
- PT Bank Multi Arta Sentosa
- PT Bank Nationalnobu Tbk
- PT Bank Sahabat Sampoerna
Berikut ini nominee kategori Bank Swasta Devisa
- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
- PT Bank Hana Indonesia
- PT Bank ICBC Indonesia
- PT Bank Mega Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
- PT Bank SBI Indonesia
- PT QNB Bank Kesawan Tbk
Berikut ini nominee kategori Bank BUMN
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor perdagangan, jasa, dan investasi:
SEKTOR PERDAGANGAN, JASA & INVESTASI
PT FKS Multi Agro Tbk (FISH)
PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON)
PT Multi Indocitra Tbk (MICE)
PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)
PT Polaris Investama Tbk (PLAS)
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor properti dan real estate.
SEKTOR PROPERTI & REAL ESTATE
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)
PT Nirvana Development Tbk (NIRO)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD)
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor industri barang konsumsi
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI
PT Sekar Bumi Tbk (SKBM)
PT Siantar Top Tbk (STTP)
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA)
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBB)
PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
PT Mustika Ratu Tbk (MRAT)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor aneka industri.
SEKTOR ANEKA INDUSTRI
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
PT Nipress Tbk (NIPS)
PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG)
PT Star Petrochem Tbk (STAR)
PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO)
PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI)
PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia sektor pertambangan:
SEKTOR PERTAMBANGAN
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
PT Atlas Resources Tbk (ARII)
PT Samindo Resources Tbk (MYOH)
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Surya Esa Perkasa (ESSA)
PT Vale Indonesia (INCO)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor industri dasar dan kimia.
SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA)
PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS)
PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
Selengkapnya dapat disimak DI SINI
Berikut ini daftar nominee Bisnis Indonesia Award 2014 di sektor pertanian.
SEKTOR PERTANIAN
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)
PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
PT Bisi Internasional Tbk (BISI)
PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
PT Provident Agro Tbk (PALM)
PT Dharma Samudera fishing Industries Tbk (DSFI)
Selengkapnya dapat simak DI SINI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel