RUBEL ANJLOK, Pendapatan Ritel Bandara Eropa Terancam

Bisnis.com,26 Jun 2014, 18:11 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Ilustrasi: Mata uang Rusia, rubel/Reuters

Bisnis.com, FRANKFURT—Penjualan ritel di bandara Eropa menghadapi ancaman kemerosotan menyusul anjloknya rubel. Pasalnya, warga negara Rusia berbelanja 4 kali lipat lebih banyak daripada turis asing lainnya di bandara Eropa.

Krisis Ukraina dan penguatan beberapa mata uang antara lain euro, pound, dan franc Swiss terhadap mata uang negara berkembang telah memukul penjualan ritel dari London hingga Frankfurt.

Tetapi, kondisi terburuk tetap diderita oleh bandara yang terletak di kedua negara yang berkonflik yaitu Rusia dan Ukraina.

“Kami merasakan dampaknya. Di Moskow, kami mengalami penurunan signifikan terkait jumlah penumpang sedangkan di Kiev lebih dramatis, penumpang turun lebih dari 50% dari tahun lalu,” kata Pierre Viarnaud, Ketua Operasional Gebr. Heinemann SE & Co. di Hamburg, Kamis (26/6/2014).

Masyarakat Rusia lebih memilih untuk tinggal di rumah atau membatasi pengeluaran ketika berbelanja, setelah rubel tertekan ke level terlemah terhadap euro pada Maret lalu. Tidak hanya itu, hryvnia, mata uang Ukraina, tergelincir 30% terhadap euro tahun ini.

Jatuhnya penjualan ritel terjadi ketika sektor ritel menjelma menjadi tumpuan peningkatan profit. Sebut saja beberapa ritel, salah satunya London Heathrow’s melebarkan bisnisnya hingga ke terminal 2 yang menjual merk Burberry and Mulberry.

Mengikuti jejak London Heathrow’s, John Lewis juga membuka department store di bandara Frankfurt.

Bahkan, Fraport AG, pengelola bandara Frankfurt berharap dapat meningkatkan pendapatan ritel per penumpang menjadi 4 euro tahun ini dari 3,6 euro tahun lalu.  

Fraport adalah salah satu pengelola bandara terbesar yang memiliki beberapa cabang di bandara St. Petersburg, Rusia, Antalya di Turki, dan Burgas serta Varna di Bulgaria.

Keempat bandara tersebut merupakan negara tujuan terpopuler bagi turis Rusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini