Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini mencapai Rp118,5 triliun, meningkat 14,9% dibandingkan realisasi tahun lalu yang tercatat Rp103,2 triliun.
Peningkatan outflow tersebut antara lain dipicu oleh pembayaran gaji ke-13 PNS dan TNI/Polri serta libur sekolah dan libur Lebaran yang lebih panjang ketimbang tahun lalu.
Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang pecahan besar, Rp20.000 ke atas, mencapai Rp108,8 triliun atau meningkat 14% dibandingkan tahun lalu. Adapun outflow pecahan kecil, Rp10.000 ke bawah, diproyeksikan Rp9,6 triliun, meningkat 25,6% dari periode yang sama 2013.
Hingga 23 Juni 2014 jumlah uang kartal yang diedarkan mencapai Rp453,1 triliun di mana 85% beredar di masyarakat, sedangkan sisanya berada di perbankan. Bank Indonesia memperkirakan uang kartal yang diedarkan pada Idulfitri tahun ini akan mencapai Rp580,3 triliun atau naik 14,5% ketimbang periode yang sama 2013.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius Siahaan mengatakan persediaan uang tunai Bank Indonesia masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun perbankan.
“Persediaan cukup, ada Rp157 triliun yang sudah siap untuk melayani, yang masuk dari bank juga bisa diolah lagi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Dia menambahkan Bank Indonesia pusat juga bekerja sama dengan kantor wilayah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan. Sejumlah kantor wilayah Bank Indonesia pun akan menyediakan kantor kas keliling serta fasilitas pendukung lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel