Risiko Politik Pilpres Meningkat, Pasar Obligasi Terkoreksi

Bisnis.com,28 Jun 2014, 20:01 WIB
Penulis: Maftuh Ihsan
Prabowo dan Hatta /Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Meningkatkan risiko politik dalam pemilihan presiden mendatang mengakibatkan pelemahan rupiah dan meningkatnya imbal hasil obligasi negara.

Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia, imbal hasil surat utang negara bertenor 10 tahun ditutup pada level 8,21% pada akhir pekan ini. Harga obligasi negara itu pun turun 152 basis poin sepanjang pekan ini ke level 100,9%.

Dini Agmivia, analis PT Maybank Kim Eng Securities, mengatakan menurunnya permintaan dari investor pada lelang surat utang terakhir mengindikasikan peningkatan risiko politik menjelang pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 mendatang.

"Kendati demikian, asing belum mengurangi kepemilikan obligasi, tetapi malah menambahnya," katanya, Sabtu (28/6/2014).

Dia menjelaskan, menurut data Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, investor asing menambah kepemilikan senilai Rp640 miliar pada 12 Juni 2014, sedangkan bank lokal cenderung menjual Rp600 miliar pada hari yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini