Bumi Resources Jajaki Refinancing US$449,59 Juta

Bisnis.com,30 Jun 2014, 17:59 WIB
Penulis: Vega Aulia Pradipta
Logo Bumi Resources. Jajaki Refinancing US$449,59 Juta

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) sedang melakukan pendekatan dengan beberapa institusi untuk refinancing total utang sebesar US$449,59 juta yang akan jatuh tempo pada kuartal III/2014.

Herwin W. Hidayat, Investor Relations BRMS mengatakan benar bahwa ada utang kepada Credit Suisse AG senilai total US$449,59 juta yang telah jatuh tempo pada 19 April lalu.

Utang senilai total US$449,59 juta itu terdiri dari utang jangka panjang sebesar US$333,03 juta untuk membiayai proyek Newmont (melalui PT Multi Daerah Bersaing).

Selanjutnya, utang jangka pendek sebesar US$116,56 juta untuk proyek di PT Dairi Prima Mineral. Menurut Herwin yang biasa dipanggil Reno ini, utang-utang tersebut sudah diperpanjang.

“Betul, itu due 19 April dan saat ini posisi kami sudah aman sampai kuartal ketiga 2014, sudah diperpanjang. Kami sedang melakukan pendekatan dengan beberapa institusi untuk kemungkinan refinance pinjaman-pinjaman tersebut yang akan jatuh tempo kuartal III nanti,” ujarnya dalam konferensi pers usai RUPS Tahunan, Senin (30/6/2014).

Reno menjelaskan  pendanaan dalam rangka refinancing itu diharapkan bisa diperoleh dengan syarat dan ketentuan (terms and condition) yang lebih baik atau suku bunga yang lebih menarik.

Direktur BRMS Fuad Helmy menambahkan selain utang kepada Credit Suisse tersebut, tidak ada lagi utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat ini.

Secara umum, Fuad mengatakan kebutuhan dana perseroan untuk belanja modal tahun ini saja diperkirakan mencapai sekitar US$63 juta. Sumber dananya berasal dari partnership dan equity.

 “Kebutuhan dana untuk 2014 saja, untuk pre-infrastruktur proyek Dairi sekitar US$10—US$20 juta, untuk proyek Gorontalo butuh US$30-US$35 juta, untuk Citra Palu karena masih awal sekitar US$5-US$8 juta,” ujar Fuad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini