Bisnis.com, JAKARTA—Unit usaha syariah (UUS) Danamon Syariah dipastikan akan meluncurkan produk pembiayaan di sektor alat berat pada semester II/2014 mengingat situasi ekonomi di periode tersebut diprediksi mulai membaik.
Direktur Danamon Syariah Herry Hikmanto mengatakan pada semester I/2014 pertumbuhan pem-biayaan perusahaan meng-alami perlambatan. Dia memprediksi hal tersebut disebabkan adanya pemilihan umum (pemilu).
“Tapi pada semester dua kami optimis akan lebih baik. Kami targetkan bisa menyalurkan pembiayaan senilai Rp200 miliar,” ujar Herry Senin malam (30/6).
Herry menjelaskan produk pembiayaan tersebut akan menggunakan akad ijarah muntahiya bittamlik (IMBT). Menurutnya, dengan akad tersebut, pihaknya akan membelikan alat berat yang dibutuhkan nasabah.
Dia menambahkan alat berat itu akan disewakan kepada nasabah. Nantinya, pada akhir masa tenor sewa, nasabah bisa memiliki alat berat tersebut melalui akad jual beli. Untuk produk pembiayaan ini pihaknya mengincar perusahaan industri komersial yang membutuhkan peralatan berat.
Herry menyebutkan beberapa jenis alat berat yang dibiayai UUS Danamon Syariah di antaranya untuk industri transportasi, konstruksi, pabrik, peralatan kantor, dan mesin cetak.
Dia mengungkapkan berbagai nasabah korporasi yang dibidik tersebar di seluruh Indonesia. “Namun, kalau untuk transportasi, saya rasa akan lebih banyak di Sumatra dan Jawa.”
Hingga kini, pembiayaan yang disalurkan anak usaha dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini masih terfokus ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Herry menuturkan porsi pembiayaan yang disalurkan ke sektor tersebut mencapai 85% dari total pendana-an UUS Danamon Syariah.
Menurutnya, pihaknya masih tetap berfokus ke sektor tersebut.Hingga Mei 2014, Herry mengakui pertumbuhan pembiayaan mengalami perlambatan. Dia menilai hal tersebut wajar mengingat secara industri juga menunjukkan gejala yang sama. “Tahun lalu, kami bisa tumbuh 30% (pembiayaan), tapi tahun ini 20% saja sudah alhamdulilah.”
Sementara itu, pembiayaan UUS Danamon Syariah pada semester pertama pada 2014 ini mencatatkan pertumbuhan 10% dari periode yang sama tahun lalu. Herry memprediksi di semester II/2014, pertumbuhan pembiayaan bisa di atas 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, sejumlah bankir lain juga meng-akui pada semester I/2014, situasi ekonomi sedikit melambat. Akibatnya, rencana ekspansi perseroan ditargetkan dilakukan pada periode berikutnya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel