Semester I, Penyaluran Kredit Perbankan di Riau Tumbuh 11,6%

Bisnis.com,02 Jul 2014, 15:18 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Pencatatan rupiah. Penyaluran kredit perbankan di Riau tumbuh 11,6% pada semester I/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU—Bank umum di Riau menyalurkan kredit hingga Rp48,48 triliun sepanjang kuartal pertama tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh 11,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp43,44 triliun.

Abdul Majid Ikram, Asisten Direktur Bank Indonesia Perwakilan Riau, mengatakan bank pemerintah di Riau menyalurkan kredit senilai Rp30,81 triliun sepanjang kuartal pertama tahun ini, sedangkan Rp17,66 triliun sisanya disalurkan oleh bank swasta.

“Jika dibandingkan dengan kuartal empat tahun lalu, penyaluran kredit kuartal pertama tahun ini turun 0,53%,” katanya di Pekanbaru, Selasa (2/7/2014).

Abdul Majid menuturkan penurunan tersebut disebabkan melorotnya dana yang dihimpun perbankan yang ada di provinsi tersebut pada periode yang sama.

Menurutnya, sekitar Rp47,23 triliun kredit yang disalurkan perbankan Riau diberikan dalam rupiah, dan Rp1,25 triliun lainnya dalam bentuk mata uang asing. Distribusi kredit yang disalurkan bank umum hingga kuartal pertama juga masih terkonsentrasi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, pertanian, serta sektor jasa lainnya.

Sementara itu, kredit untuk sektor konstruksi justru turun 21,82% menjadi rp1,42 triliun dari yang sebelumnya Rp1,82 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran kredit untuk sektor perumahan dan residensial yang dipengaruhi oleh kebijakan loan to value (LTV), yang membatasi pemberian kredit perumahan.

Selain itu, Bank Indonesia Perwakilan Riau juga mencatat mayoritas kredit yang disalurkan pada kuartal pertama tahun ini untuk kredit produktif dengan nilai Rp30,35 triliun. Kemudian kredit konsumsi pada periode yang sama mencapai Rp18,13 triliun, dan kredit modal kerja Rp15,41 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini