Bisnis.com, JAKARTA—Meningkatkan akses masyarakat terhadap perbankan dan lembaga pembiayaan, KreditAja.com, sebuah perusahaan fasilitator pinjaman online menargetkan mampu memproses 10.000 aplikasi pinjaman online hingga akhir tahun ini.
Daniel Doni S, Country Manager PT Loangarage Indonesia, penerbit KreditAja.com mengatakan optimistis target itu bisa tercapai mengingat tingginya penetrasi pengguna internet di Indonesia dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan akses cepat menjangkau perbankan dan lembaga pembiayaan.
“Kami optimis, karena yang kami tawarkan adalah kemudahan akses, kenyamana, dan kepastian,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Saat ini, perusahaan yang baru beroperasi sejak akhir tahun lalu itu, tengah memproses sekitar 2.000 aplikasi online dari masyarakat untuk mengakses kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), dan refinancing, dari perbankan dan lembaga pembiayaan.
Menurutnya, KreditAja.com telah bekerjasama dengan BII Maybank, Bank Mega, CTBC Bank Indonesia, Indosurya Inti Finance, Sinarmas Finance, dan Radana Finance untuk menyalurkan produk kartu kredit, KTA, refinancing, dan kredit pembelian barang elektronik, sepeda motor dan mobil.
“Prakteknya, kami menfasilitasi nasabah mendaftarkan aplikasi secara online di situs kami untuk mendapatkan produk-produk itu. Tujuannya untuk mempermudah, agar nasabah tidak perlu bolak balik mengurus pinjaman ke bank,” jelas Daniel.
Keputusan apakah nasabah yang memasukkan aplikasi untuk mendapatkan produk pinjaman, disetujui atau tidak tergantung keputusan perbankan dan lembaga pembiayaan.
KreditAja.com, katanya, hanya sebatas membantu memudahkan proses. Sehingga tidak ada aliran uang melalui lembaganya.
“Keuntungan kami hanya sebatas komisi dari perbankan dan lembaga pembiayaan untuk setiap pinjaman melalui kami, itu bisnis kami,” ujarnya.
Untuk memperluas produk pinjaman yang bisa diakses masyarakat, lembaga itu tengah menjajaki kerjasama dengan bank BUMN yang sudah familiar di masyarakat. Dalam waktu dekat mereka juga meresmikan kerjasama dengan Citibank Indonesia.
Daniel menjamin tidak ada unsur penipuan dalam bisnis yang mereka jalankan. Sebab, dalam praktiknya mereka tidak pernah memungut bayaran kepada nasabah alias gratis.
Bahkan jika aplikasi pinjaman disetujui, nasabah langsung berhubungan dengan perbankan dan lembaga pembiayaan, tidak lagi melalui situsnya.
“Lumrah ada kekhawatiran nasabah terkait penipuan di dunia maya, karena banyak kasus terjadi. Tetapi kami pastikan, kami memberi layanan gratis. Tidak memungut uang dan tidak juga menyalurkan uang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel