Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Achmad Baiquni menyambut positif tindakan Bank Indonesia yang tengah mengkaji penerbitan kembali negotiable certificate of deposit (NCD).
Jika NCD kembali muncul, Baiquni mengungkapkan bunga sertifikat NCD tersebut akan lebih murah dari bunga deposito yang ditawarkan, karena semakin banyak instrumen, maka tingkat suku bunga yang ditawarkan akan semakin kompetitif.
Selain itu, Baiquni mengungkapkan NCD, nantinya bisa diperjual belikan di pasar sekunder dan membuat kondisi pasar lebih likuid.
“Sejauh ini kami belum ada mengajukan permintaan NCD ke BI, akan tetapi jika hal itu dikaji kembali, maka akan sangat bagus, karena bisa memperdalam pasar keuangan,” ungkapnya, Kamis (3/7/2014).
Baiquni menilai pengkajian NCD tersebut kembali dilakukan oleh BI, pasti karena ada permintaan dari pasar mengingat kondisi rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) hampir menyentuh batas atas giro wajib minumum (GWM) LDR yakni 92%.
Untuk memperdalam pasar keuangan, menurutnya, kondisi saat ini dinilai tepat. Sebelumnya BI juga telah memfasilitas munculnya mini MRA (master repo agreement). Dia mengharapkan kajian yang kini dilakukan oleh regulasi akan memperbaiki peraturan yang lemah.
“Kalau ada peraturan yang lemah, akan dikuat. Kalau ada peraturan transaksi yang ketat mungkin bisa diperlonggar,” katanya.
Sementara itu, jumlah transaksi pasar uang antar bank (PUAB) rupiah setiap harinya pada Mei 2014 berkisar Rp5,3 triliun pada pagi hari dan Rp4,5 triliun pada sesi sore.
Adapun PUAB dalam valuta asing (valas) mencapai US$55 juta tiap harinya, untuk transaksi keseluruhan mencapai US$478 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel