Bisnis.com, JAKARTA--Memiliki utang bisa jadi masalah serius jika kita tidak bisa mengendalikannya. Bagi kebanyakan orang, adanya biaya yang tak terduga atau kehilangan pekerjaan menjadi alasan utama berutang.
Gail Cunningham dari The National Foundation for Credit Counseling mengatakan jika neraca anggaran pribadi rusak, hanya ada tiga pilihan yang bisa dilakukan, yaitu mengurangi pengeluaran, menghasilkan lebih banyak uang atau melakukan kedua-duanya sekaligus.
Tiga pilihan itu memang menjadi solusi inti, tapi banyak orang yang mencoba hal tersebut tahu, bahwa diperlukan langkah lain yang lebih dari itu. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan utang Anda seperti yang dilansir dari Time.com.
1. Menghitung Ulang Utang
Banyak orang dengan utang tinggi yang secara rutin 'gali lobang tutup lobang' tidak pernah melakukan perhitungan jumlah utang yang seharusnya mereka ambil.
Barbara Steinmetz, Perencana keuangan bersertifikat dari California mengatakan sangat mudah meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak memiliki masalah dengan utang jika tidak menghadapi angka-angka.
Dia merekomendasikan untuk meletakkan semua kartu kredit, kredit mobil, hipotek di meja, kemudian melakukan tiga perhitungan kritis:
- Berapa banyak kita berutang dengan kartu kredit dan kredit konsumsi lain?
- Berapa banyak yang dihabiskan tiap tahunnya untuk membayat bunga?
- Berapa banyak dari gaji bulanan kita yang dihabiskan untuk membayar utang itu?
2. Temukan Akar Masalah
Sebelum Anda berutang lagi dengan bunga yang tinggi atau mulai berpikir untuk mengganggu tabungan pensiun Anda, jujurlah tentang keadaan atau kebiasaan apa yang membuat kita selalu melakukan hal tersebut.
Mulailah melacak segala pengeluaran untuk memahami kelemahan kita dan mengidentifikasi bagian mana yang bisa dikurangi.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara tradisional yait dengan mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam tabel, atau bisa menggunakan program gratis yang tersedia seperti Mint.com atau Quicken.
3. Lakukan Bersama-sama
Daripada melakukan keputusan sendiri terkait biaya mana saja yang harus ditekan, melakukan rapat bersama keluarga bisa memberikan hasil yang lebih besar.
Semua anggota keluarga termasuk anak kita harus ikut terlibat dalam melacak pengeluaran keluarga, sehingga muncul ide yang tepat untuk memangkas biaya.
Kita tidak perlu memberitahu anak kita seberapa besar utang yang dimiliki, tapi buatlah mereka paham mengapa perlu ada perubahan.
"Tidak ada yang salah duduk dengan anak-anak dan mengatakan 'kita tidak mampu membelinya'," ujar Steimetz.
Jangan menganggap hal tersebut merampas hak si anak, melainkan mengajarkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel