SERANGAN ISRAEL di GAZA: 157 Rakyat Palestina Tewas dan 1.000 Terluka

Bisnis.com,13 Jul 2014, 11:50 WIB
Penulis: News Editor
Ilustrasi

Bisnis.com, GAZA – Sebanyak 23 rakyat Palestina tewas dan 50 orang lainnya terluka akibat serangan pesawat-pesawat tempur Israel di kota Gaza pada Sabtu (12/7/2014) waktu setempat.

Jet-jet Israel menyerang sebuah masjid setelah shalat Isya dan membunuh 20 orang dan melukai 50 lainnya. Seperti dikutip Antara, Minggu (13/7/2014), serangan-serangan udara Israel juga menewaskan tiga warga Palestina lainnya di selatan kota Rafah.

Jumlah orang yang tewas oleh serangan udara Israel di Gaza sejauh itu dilaporkan telah meningkat menjadi 157 orang dengan sekitar orang lainnya 1.000 terluka.

Sementara itu, satu serangan udara tentara negara Yahudi Israel terhadap rumah kepala kepolisian Gaza menewaskan 15 warga Palestina, Sabtu, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Mereka mencatat ini adalah serangan paling mematikan sejak Israel melancarkan serangan di wilayah kantung itu lima hari lalu.

Satu sumber dalam kelompok Hamas yang dominan di Gaza mengatakan bahwa Kepala Polisi tersebut, Tayseer Al-Batsh, berada dalam kondisi kritis dan sebagian besar orang yang tewas adalah dari keluarga yang sama.

Sementara itu, para utusan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa mendesak segera PBB bertindak untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap warga Gaza itu.

Kantor berita negara Iran, IRNA, melaporkan dari markas PBB di New York bahwa Gholamhosein Dehghani, utusan permanen Iran untuk PBB dan utusan OKI lainnya menghadiri pertemuan untuk mengatasi gempuran membabibuta Israel terhadap Jalur Gaza itu.

Para utusan OKI mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza, dan mengatakan negara-negara OKI bersedia mendukung dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Mereka menunjuk Zionis Rezim rasis, ekspansionis dan berkebijakan agresif dalam lima dekade terakhir, dan menggambarkan serangan-serangan rezim belakangan ini terhadap warga sipil di Gaza sebagai contoh kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini