BISNIS OTOMOTIF: Infrastruktur Pengaruhi Investasi Prinsipal Eropa

Bisnis.com,13 Jul 2014, 17:02 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Pelabuhan Cilamaya

Bisnis.com, JAKARTA -- Biaya logistik dinilai sebagai salah satu faktor pendongkrak minat investasi prinsipal mobil Eropa.

Hingga saat ini, kalangan otomotif masih memasalahkan biaya logistik dan kondisi infrastruktur pada umumnya yang tidak efisien di Indonesia.

“Kita perlu buat situasi di dalam negeri lebih baik, dari segi logistik, rantai pasok, transportasi, level kemacetan lalu lintas dan lainnya. Terkait infrastruktur, investor sudah gerah sejak  dulu,” ucap Komisaris Indomobil Group Gunadi Sindhuwinata kepada Bisnis, akhir pekan ini.

Ketergantungan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi salah satu hal yang menahan ketertarikan prinsipal otomotif memperdalam penanaman kapital.

Pasalnya, jalur transportasi darat antara pabrikan dengan pelabuhan kerap terkendala macet sehingga biaya logistik sulit dihemat.

Oleh karena itu Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat, diharapkan segera terealisasi.

Harapan terhadap pelabuhan senilai Rp34,5 triliun itu menjadi harapan semua pebisnis di industri otomotif, termasuk pabrikan Jepang.

"Yang dimanfaatkan industri otomotif cuma Tanjung Priok. Padahal kita juga harus lihat jalur logistik melalui kereta api pelabuhan untuk memudahkan bongkar muat barang," kata Gunadi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sepanjang tahun lalu penguasaan merek asal Jepang di pasar otomotif domestik mencapai 95,5% setara 1,15 juta unit.

Produk non-Jepang terlaris jelaslah merek barat sejumlah 36.799 unit setara 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini