Konflik Rusia-Ukraina Terus Berkobar, Ruble Melemah

Bisnis.com,14 Jul 2014, 18:47 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Risia dan logo G20. Mata uang Ruble melemah.

Bisnis.com, MOSKWA— Ruble melemah selama 3 hari terhadap dolar seiring dengan berlanjutnya krisis geopolitik di perbatasan Ukraina-Rusia.

Mata uang Rusia itu tertekan 0,4% menjadi 34,32 terhadap dolar di Moskwa. Yield obligasi denominasi ruble yang jatuh tempo Februari 2027 meningkat 2 basis poin menjadi 8,73%, mengikuti kenaikan imbal hasil obligasi sejak Juni lalu.

Militer Ukraina dan pemberontak pro-Rusia saling serang di perbatasan Ukraina-Rusia dan menuduh satu sama lain terhadap serangan terhadap apartemen di kawasan Donetsk.

Berlanjutnya ketegangan antara dua negara tersebut memicu kecaman dari Amerika Serikat, Inggris sekaligus mendesak Rusia untuk mendukung gencatan senjata serta melepaskan semua sandera.

“Terus memanasnya aksi saling serang sama sekali tidak mendukung tercapainya perdamaian. Apalagi, ancaman sanksi ekonomi terus meneror sehingga menekan ruble,” ucap Dmitry Polevoy, Ketua Ekonom ING Groep NV di Moskwa.

Ruble tergelincir 0,5% menjadi 46,77 terhadap dolar pada Senin (14/7/2014) dan melemah 0,4% terhadap target bank sentral itu versus dolar.

Selain itu, Uni Eropa menambahkan 11 orang lagi di daftar sanksi menjadi 72 nama, termasuk para pemberontak di Luhansk dan Donetsk.

“Sejauh ini, situasi konflik di Ukraina semakin dalam dan menjadikan ancaman sanksi ekonomi terasa nyata,” tambah Leonid Ignatyev, analis BCS Financial Group di Moskwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini