Penerimaan Bea & Cukai Semester I Meleset dari Target

Bisnis.com,14 Jul 2014, 04:32 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
Rokok, salah satu produk yang dikenai cukai. /

Bisnis.com, JAKARTA- Ditjen Bea dan Cukai engungkapkan realisasi penerimaan bea cukai sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp80,31 triliun, naik 8,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp74,01 triliun, tetapi hanya 92,46% dari target proporsional semester I/2014 sebesar Rp86,86 triliun.

“Realisasi penerimaan bea masuk dan bea keluar cukup jauh dibawah target. Bea masuk hanya Rp15,83 triliun atau 88,73% dari target semester pertama, bea keluar hanya Rp6,87 triliun atau 66,65%,” ujar Direktur Penerimaan, Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso, Minggu (13/07/2014).

Dia menjelaskan penerimaan bea masuk dipengaruhi antara lain, pertumbuhan ekonomi dunia, fasilitas free trade agreement (FTA), hingga nilai tukar rupiah. Secara total, realisasi bea masuk hanya 44,36%, dari target APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp36,57 triliun.

Dengan kondisi tersebut, dia menilai perlu extra effort guna mengejar target bea masuk dalam 6 bulan tersisa ini. Upaya ekstra effort itu antara lain, seperti peningkatan akurasi nilai pabean dan klasifikasi barang, hingga joint audit dengan Ditjen Pajak.

Dari bea keluar, realisasi penerimaan hanya 33,32% dari target APBNP 2014 sebesar Rp20,6 triliun. Susiwijono mengaku realisasi bea keluar tidak mencatatkan pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, memang tidak terjadi pertumbuhan. Hal itu juga dikarenakan bea keluar dari mineral hanya sebesar Rp350 miliar dalam 6 bulan pertama ini,” tuturnya.

Berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai, sebanyak 94,07% dari total penerimaan BK pada paruh pertama tahun ini disumbang bea keluar CPO dan Turunan CPO. Sementara 5,09% disumbang ekspor mineral, dan sisanya 0,84% berasal dari kulit, kayu, dan biji kakao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini