Insentif Fiskal Sulit Dorong Investasi

Bisnis.com,14 Jul 2014, 19:57 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP

Bisnis.com, JAKARTA--Peneliti dari Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky menilai kebijakan pemberian insentif pajak untuk reinvestasi laba bagi pemodal asing agak sulit direalisasikan.

"Agak susah di tengah kebijakan uang jangka pendek, ini terkait dengan peredaran uang, dari sisi psikologisnya tidak bisa menahan," katanya pada Bisnis hari ini, Senin (14/7/2014).
Menurutnya saat ini aliran uang investasi asing di dalam negeri sangat dipengaruhi oleh kebijakan bank-bank sentral negara maju, terutama the Fed dan Bank of Japan (BoJ).

Yanuar menambahkan jika nanti kebijakan uang murah melalui quantitative easing sudah berakhir, bank-bank raksasa itu akan kembali menarik uang yang beredar di negara emerging market, termasuk Indonesia, agar kembali masuk dan mendukung roda ekonomi negaranya.

Dia menilai potensi hilangnya hot money ini bisa diimbangi dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang solid. "Kalau pemerintah baru nanti konsolidasinya bagus sepertinya bisa tertopang oleh dana dari PMDN-nya," ungkapnya.

Meski demikian ada catatan penting bahwa jumlah penanam modal asing (PMA) lebih besar dibandingkan dengan PMDN. Jumlah PMA mencapai lebih dari 50% porsi investor di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini